Home > Berita > Politik, Hukum dan Pemerintahan > KREATIF, WBP LAPAS TANJUNGPANDAN OLAH SAMPAH PLASTIK MENJADI MEDIA TANAM HIDROPONIK

KREATIF, WBP LAPAS TANJUNGPANDAN OLAH SAMPAH PLASTIK MENJADI MEDIA TANAM HIDROPONIK

Tanjungpandan, Media Center – Mempersiapkan bekal keterampilan bagi WBP ketika mereka bebas nantinya menjadi tugas dan peran Petugas Pemasyarakatan. Berbagai pelatihan – pelatihan dilaksanakan untuk membekali WBP dengan Life Skill sehingga ketika mereka bebas dapat terjun langsung memulai kehidupan barunya bersama masyarakat sekitar. Menyikapi hal tersebut, Lapas Kelas IIB Tanjungpandan melalui Seksi Binapi Giatja Subseksi Kegiatan Kerja memberikan keterampilan life skill yang murah, mudah tetapi memiliki nilai ekonomi. Ide Kreatif tersebut dimotori oleh Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Tanjungpandan Riski, dirinya bersama WBP mengumpulkan berbagai sampah botol plastik yang memang sangat banyak di Lapas. Dengan langkah tersebut, sampah plastik yang dapat menjadi limbah mengotori lingkungan menjadi sesuatu yang bernilai guna dengan dijadikan media Tanam Hidroponik.

Ditemui Media Rabu (5/10/2022) diruang kerjanya Kasubsi Kegiatan kerja Riski menjelaskan Ide Awal kegiatan tersebut berawal saat dirinya melihat tumpukan sampah yang mayoritas sampah tersebut adalah botol dan gelas plastik. Dari hasil konsultasi bersama dengan Penyuluh Pertanian Kabupaten Belitung dirinya mendapatkan penjelasan bahwa Budidaya tanaman hidroponik tidak harus dengan bahan paralon yang baru dan persoalan tampak keren saja, tetapi bagaimana proses pengembangannya bersama masyarakat. Tetapi Menurut Riski, Kegiatan menanam dengan metode hidroponik termasuk barang baru bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang biasa bercocok tanam secara konvensional. Sehingga membutuhkan edukasi khusus untuk mengenalkan pola menanam yang baru.

Lanjutnya, dirinya mengumpulkan beberapa WBP dan mulai memberikan Pelatihan secara Mandiri. Kita mulai dari mengumpulkan sampah – sampah tersebut dan kita bersihkan untuk kita jadikan media tanam. Kita cari tekhniknya dengan konsultasi bersama Penyuluh Pertanian termasuk kita cari di media online dan juga Youtube. Alhamdulillah, karena WBP juga semangat, kitapun menjadi lebih semangat untuk memulai kegiatan ini. kita mulai dengan menanam tanaman Cabe rawit, Selada dan Sawi. Saya kira ini sangat cocok untuk dilakukan dirumah, hitungan saya cukup modal Rp. 100.000 kegiatan ini sudah dapat dimulai dan akan melahirkan petani – petani kreatif cukup dari rumah, Ujar Riski tersenyum

Kami memulai metode budidaya tanaman Hidroponik ini dengan ikhtiar memikirkan lingkungan. Ikhtiar menggunakan botol bekas bagian dari upaya/ kampanye lingkungan. Saat ini saja, botol-botol yang kami kumpulkan lebih dari ratusan botol dan gelas bekas. Semuanya diperolah dari tempat sampah Lapas dan sekitar Lapas. Setiap hari Saya dan WBP membersihkan botol bekas membuat bolong botol bekas menggunakan pipa besi yang dipanaskan.Jika kita tidak peduli lingkungan, maka botol bekas itu entah berada dimana saja. Botol dan barang bekas bisa berada di tumpukan sampah, TPA, bahkan banyak muncul di muara lautan. Sehingga merusak ekosistem laut Belitung yang sangat kita cintai ini.

Kegiatan menggunakan bahan bekas atau botol bekas memang sangat minim apresiasi. Karena dimata sebagian masyarakat kita budidaya tanaman hidroponik yang bagus itu harus dibuat dari bahan-bahan mewah, baru dan kokoh. Padahal esensinya adalah bagaimana bisa memanfaatkan sesuai fungsinya. “Apalagi untuk WBP, yang ketika bebas nanti mereka bingung untuk memulai usaha harus dari mana, modalnya dari mana, dengan pengalaman ini kita berharap mereka bisa langsung memulai langkah baru tanpa harus berifikir luasnya lahan dan modal yang besar”, Jelas Riski bersemangat

Sementara itu Kalapas Kelas IIB Tanjungpandan Romiwin Hutasoit, SH, MH menjelaskan saat ini fokus Pembinaan Keterampilan yang dilakukan oleh jajarannya adalah Pembinaan Life Skill. kita menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Belitung untuk memberikan Penyuluhan terkait Budidaya Pertanian yang dapat dikembangkan di Lapas. Beberapa waktu lalu kita melaksanakan kegiatan Pelatihan Pertanian Hidroponik dan hasilnya kini berhasil dikembangkan oleh Jajaran Subseksi Kegiatan Kerja dengan tekhnik yang Inovatif. Selain itu kita juga telah mengembangkan Inovasi Blok Hijau Lapas ke Area Lahan Bekas Lapangan Olahraga. Lahan yang gersang tersebut kini sudah kita olah menjadi Lahan Pertanian dengan Tanaman 1000 polibek Cabe, Pepaya California dan Sawi. Intinya, di Lapas ini kita buat isitilahnya tidak ada Lahan Tidur dan WBP Nganggur. Kita bergerak bersama sama, dengan Kreasi dan inovasi untuk membunuh kejenuhan dari proses menjalankan masa pidana di Lapas dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Jelas Kalapas. (Kontributor Lapas Tanjungpandan)