Tanjungpandan, MediaCenter – Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, SE., M.M., melakukan peninjauan proses vaksinasi tenaga guru di Kabupaten Belitung, pada Sabtu (13/03/2021) bertempat di Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) Tanjungpandan. Kedatangan Gubernur disambut oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, drg. Dian Farida, M.HM.
Pada peninjauan kali ini Gubernur Erzaldi menghimbau kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung untuk bisa melakukan percepatan proses vaknisasi. Menurutnya proses vaksinasi yang dilakukan di Kabupaten Belitung belum maksimal dan akan berpengaruh kepada Kabupaten/kota lain di Provinsi Bangka Belitung, hal ini dikarenakan untuk mendapatkan jatah vaksin berikutnya dilihat berdasarkan data pelaksanaan dan data stok vaksin.
“Jadi memang ada keterlambatan untuk memulai di kabupaten belitung , tadi saya sudah memberikan arahan kekeliruan tersebut segera dirubah, jangan sampai nanti keterlambatan di Belitung ini dapat mengganggu kabupaten/kota lain, karena vaksin akan dikirim kembali berdasarkan data input pelaksanaan dan data input stok vaksin, keterlambatan ini harus kita perbaiki/evaluasi, makanya kita harus melakukan percepatan, misalnya hari ini dilakukan sebanyak 300, selama bisa dilakukan 500, silahkan lakukan semaksimal mungkin” jelas Gubernur.
Lebih lanjut, Gubernur Erzaldi menyebut vaksinasi dapat mengurangi potensi orang yang terpapar Covid19, semakin banyak yang divaksin, maka akan semakin sedikit kemungkinan orang yang terpapar Covid19.
“kita harus berusaha persentase vaksinasi ini kita dapat sebanyak-banyaknya, karena kita meyakini bahwa dengan vaksinasi ini kita akan dapat mengurangi orang yang terpapar” ujar Gubernur.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan, Dian Farida menyatakan kesiapannya untuk memenuhi keinginan orang nomor satu di provinsi kepulauan bangka belitung itu, Dian menyebut pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan serta akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti vaksinator yang ada diklinik-klinik swasta untuk dapat membantu proses pelaksanaan vaksinasi tersebut.
“Insya Allah bisa melakukan proses vaksin sebanyak 500 orang dalam sehari , kami akan berkoordinasi dengan pelaksana yang ada di puskesmas, dan kami juga akan meminta bantuan vaksinator yang sudah dilatih yang ada di rumah sakit swasta, itu sudah menjadi strategi kami sejak awal” sebut Dian. (Randa/IKP)