Tanjungpandan, Media Center – Pemerintah Kabupaten Belitung melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Belitung secara resmi membuka Festival Literasi Belitung Tahun 2025 di Gedung Ishak Zainuddin, Rabu (1/10/2025).
Festival ini dibuka langsung oleh Bupati Belitung, H. Djoni Alamsyah Hidayat, S.Sos., dan akan berlangsung selama lima hari, mulai 1 hingga 5 Oktober 2025, bertempat di Pantai Wisata Tanjung Pendam.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Belitung, Drs. Fari, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap literasi, memperkuat budaya membaca, menulis, serta berdiskusi. Selain itu, festival ini juga menjadi langkah untuk mendorong terwujudnya masyarakat Belitung yang cerdas, kreatif, mandiri, berbudaya, serta adaptif terhadap literasi digital.
“Tujuan kegiatan ini diantaranya untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap literasi, memperkuat budaya membaca, menulis, berdiskusi, serta mendorong terciptanya masyarakat yang cerdas, kreatif, mandiri, dan berbudaya melalu penguatan literasi digital dan informasi budaya.” jelas Fari.
Ia juga berharap Festival Literasi Belitung dapat menjadi sarana pembelajaran, ruang kreativitas, sekaligus wadah mempererat kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam mengembangkan budaya literasi.
“Kami berharap Festival literasi belitung ini menjadi Sarana pembelajaran, kreativitas, Serta wadah untuk mempererat kolaborasi antar seluruh elemen masyarakat untuk mengembangkan budaya literasi”
Pada kesempatan yang sama, Bupati Djoni juga secara resmi melantik Hastari Wardianti, S.Pd. sebagai Bunda Literasi Kabupaten Belitung untuk masa jabatan 2025–2029.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa hadirnya Bunda Literasi merupakan simbol harapan bagi anak-anak Belitung untuk tumbuh menjadi generasi yang cerdas. Menurutnya, kecerdasan tidak hanya lahir dari pemanfaatan teknologi, tetapi juga dari kebiasaan membaca, kemampuan berpikir kritis, dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
“Bunda literasi adalah simbol harapan anak anak belitong untuk tumbuh cerdas, bukan hanya teknologi, tapi karena kebiasaan membaca, berpikir kritis, dan mencintai ilmu.”
Lebih lanjut, Bupati menegaskan dukungan penuh terhadap gerakan yang dipimpin oleh Bunda Literasi. Literasi, menurutnya, bukan hanya soal buku dan bacaan, tetapi juga bagian penting dalam membentuk karakter bangsa.
“Semoga literasi dapat semakin mengakar dan menjadi jalan bagi generasi emas kita untuk tumbuh merdeka dan berkualitas,” tutup Bupati Djoni. (Narasi : Hadi / Editor : Arlan / Redaktur : Verry)