Home > Berita > BELITUNG KEMBANGKAN SMART ISLAND UNTUK TINGKATKAN PAD

BELITUNG KEMBANGKAN SMART ISLAND UNTUK TINGKATKAN PAD

Tanjungpandan, Media Center — Harapan pengembangan Kabupaten Belitung menjadi smart island semakin besar. Tak hanya menjadikan Kabupaten Belitung sebagai daerah digital, namun dengan adanya smart island diharapkan bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Belitung.

Pada Paparan Program dan Solusi Smart City yang di gelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, S.Sn, M.Si kembali menegaskan bahwa smart island akan mulai diberlakukan pada akhir tahun. “Untuk pendanaannya dengan APBD perubahan tahun ini dan step by step pada tahun 2020 bisa terwujud dengan baik”, jelas Isyak pada sela-sela paparan di ruang Rapat Bupati Belitung, Rabu (13/3).

Sementara Raditya Maulana Rusdi selaku Founder & CEO Qlue memberikan paparan tentang solusi smart island yang ditawarkan oleh Qlue. Qlue merupakan sistem keamanan dan keselamatan proaktif yang memanfaatkan perangkat seluler, artificial intelligence dan internet-of-things yang akan memberikan kecepatan, insight dan foresight.

Lebih dari itu, dengan diterapkannya smart island di Belitung tentunya ini akan berpengaruh kepada meningkatnya PAD Belitung. Caranya adalah dengan integrasi data sehingga bisa memberikan kemudahan untuk mengetahui kondisi tertentu. “Misalnya qlue ini bisa membantu menertibkan parkir liar, dengan mendeteksi sejumlah titik parkir liar yang retribusinya tidak masuk dalam PAD” ujar Raditya.

Qlue adalah perusahaan pengembang Platform Smart City yang mengintegrasi data-data layanan publik antar OPD guna membantu pengambilan kebijakan bagi pemerintah kabupaten/ kota. Saat ini, Qlue telah mengimplementasi solusi dan layanan untuk membantu penerapan konsep Smart city di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Kota Manado, Kota Cilegon, Kota Sibolga, Kota Bengkulu, Kota Tomohon, Kota Bitung, kota Gorontalo dan Kabupaten Luwu Utara. Selain itu, Qlue turut membantu dua kabupaten/kota dakam integrasi data penanggulangan dampak bencana.

Acara yang dihadiri BAPPEDA, Dinas Perhubungan, DPPKAD, Dispora dan pihak terkait lainnya ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan melakukan peninjauan langsung ke DKI Jakarta dan langsung datang ke pihak Qlue sekaligus membahas tentang Nota Kesepahaman (MoU) pada awal April 2019. (Siti Rofiqoh/IKP)