Ita : “sebelumnya tidak tahu, sekarang jadi tahu”
Membalong, MediaCenter – Banyaknya tanaman lais di Desa Kembiri dimanfaatkan oleh pihak Pemerintah Desa, mereka bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Tikar dan Penutup Kepala (Terindak) dengan bahan baku daun lais, pada Kamis (22/10/2020) bertempat di Rumah Adat Desa Kembiri, Membalong.
Sekretaris Desa Kembiri, Sri Maryati mengungkapkan ucapan terima kasih kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung. Menurutnya pelatihan ini memberikan manfaat yang sangat baik untuk masyarakat, mengingat selama ini pemanfaatan daun lais memang belum maksimal.
“Daun lais sangat banyak disini, dan itu merupakan komoditas lokal, tapi selama ini pemanfaatannya masih kurang, karena tidak banyak yang tahu cara pengolahannya, beruntung sekarang diadakannya kegiatan ini agar nanti masyarakat memiliki pengetahuan untuk mengolah daun lais dan dapat dimanfaatkan” Ungkap Sri.
Foto : Ibu Basina narasumber kegiatan pelatihan mengayam lais di Desa Kembiri
Selain itu Sri berharap kedepan pemanfaatan lais ini dapat menjadi sumber penghasilan dan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat, terutama kaum perempuan.
“Syukur-syukur bisa membantu perekonomian masyarakat, khususnya ibu-ibu, tadi juga dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sudah memberikan arahan bagaimana cara memasarkan produknya, mudah-mudahan lancar kedepannya” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung, Paryanta S.Pd., S.IP., M.Si. menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program dari perpustakaan nasional yaitu transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Dimana kini fungsi perpustakaan bukan hanya sebagai tempat orang membaca buku, lebih dari itu perpustakaan juga sebagai sarana untuk memberdayakan masyarakat.
“Kalau dulu perpustakaan identik kesannya tempat untuk membaca, orang hanya dapat ilmu, nah kalo sekarang selain hal tersebut perpustakaan juga berfungsi memfasilitasi pemberdayaan masyarakat, jadi ilmu yang diperoleh dapat dimanfaatkan” jelas Paryanta.
Paryanta juga mengungkapkan bahwa produk dari anyaman lais ini dapat dijadikan cinderamata bagi wisatawan yang datang ke Belitung, mengingat saat ini Belitung merupakan daerah kawasan wisata yang lumayan banyak dikunjungi. Selain itu pada kesempatan ini Paryanta juga memberikan sedikit pengetahuan tentang bagaimana cara memasarkan produk yang baik, sehingga produk bisa laku dipasaran.
“Produk dari lais ini kan unik, nah itu bisa dijadikan ole-ole untuk wisatawan, namun tentunya melalui proses seleksi, agar produk yang disalurkan kepasar memang memiliki nilai jual yang sesuai” ungkapnya.
Ditanya soal hambatan dirinya mengungkapkan bahwa selama melaksanakan kegiatan pelatihan ini, antusias Pemerintah Desa dan Masyarakat sangat luar biasa. Bukan mendapatkan hambatan, mereka justru mendapatkan banyak dukungan dari pihak desa maupun masyarakat.
“Kami sudah melaksanakan kegiatan ini didesa Badau, Batu Buding dan kemarin hari Selasa (20/10/2020) di Mentigi, Kalo hambatan sampai saat ini belum ada, bahkan kita banyak mendapatkan dukungan dari pihak desa, dan masyarakatpun sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini” Pungkasnya.
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan mendapatkan apresiasi dari masyarakat, tak terkecuali Ita yang mengikuti pelatihan pada kesempatan kali ini.
“Sangat antusias, sangat bermanfaat, sebelumnya tidak tahu, sekarang jadi tahu” ungkap Ita.
Sumber : Randa/IKP
Foto : Dedi/IKP