Tanjungpandan – Bupati Belitung, H. Sahani Saleh, S.Sos didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung H. MZ. Hendra Caya, SE, M.Si menggelar Rapat Koordinasi Antisipasi Ketersediaan Bahan Pokok Pasca Hari Raya Idul Fitri dan Menjelang Hari Raya Idul Adha pada Tanggal 31 Juli 2020 mendatang, Selasa (9/6) di Ruang Rapat Bupati Belitung.
Rapat yang melibatkan Tim Pengendalian Infalsi Daerah (TPID) Ini juga membahas tentang inflasi yang terjadi di Kabupaten Belitung.
Asisiten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Belitung, Ir. Hermanto menjelaskan bahwa pada bulan Mei kemarin, Kabupaten mengalami inflasi sebesar 1, 20 persen. Angka ini merupakan inflasi tertinggi dari 90 kota penghitung inflasi di seluruh Indonesia.
Menurutnya Inflasi ini terjadi karena kenaikan harga kelompok pengeluaran berupa kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perlengkapan, peralatan dan pmeliharaan rutin rumah tangga, kelompok transportasi, kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran dan kelompok peralatan pribadi dan jasa lainnya.
“Salah satu penyumbang inflasi yang ada di Kabupaten Belitung ada pada komoditas daging ayam ras, ikan kerisi, martabak, bawang merah, ikan bulat, angkutan udara, pemeliharaan/service, kue kering berminyak, cumi-cumi dan ikan kembung” ujar Hermato.
Sementara itu Bupati Belitung dalam menanggapi kejadian tersebut dalam arahannya meminta agar kejadian ini menjadi perhatian yang serius, khususnya terkait komoditas penyumbang utama terjadinya inflasi .
Menurutnya penyebab dari tingginya inflasi tersebut, khusus untuk ayam penyebab utamanya antara lain untuk Day Old Chicken (DOC) masih dikirim dari luar Belitung.
“Untuk jangka panjang dan menengah, saat ini pemerintah masih mengupayakan bagaimana agar ketersediaan DOC ini dari peternak local termasuk juga untuk pakannya seperti dedak dan jagung harus di produksi di Belitung. Sementara untuk jangka pendek , Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung tetap berupaya untuk melakukan kestabilan harga” lanjut Bupati.
Melalui Rakor ini, Bupati berharap agar semua pihak bisa menyamakan persepsi untuk melakukan langkah antisipasi terhadap komoditas yang memberikan andil terhadap kenaikan ini. (Marvi/ IKP)