Home > Berita > Politik, Hukum dan Pemerintahan > Tanjung Batu Bisa Jadi Lokasi Sandar KRI Bima Suci

Tanjung Batu Bisa Jadi Lokasi Sandar KRI Bima Suci

Tanjungpandan, Media Center – Panitia Multirateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke 4 telah mengundang 54 negara sahabat dalam kegiatan ini. Sampai saat ini sudah ada 30 negara yang memastikan turut serta dalam kegiatan ini. Beberapa negara juga telah memastikan membawa beberapa kapal induk seperti Amerika dan Jepang.

Khusus Belitung panitia MNEK juga berencana melakukan sandar kapal bagi beberapa kapal perang, termasuk kapal layar kebanggaan angkatan laut Republik Indonesia, KRI Bima Suci. Untuk itu panitia MNEK telah meninjau beberapa pelabuhan yang dinilai cocok sebagai lokasi kapal-kapal tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kolonel Marinir, Etwin Ramadhan, Kabid Community Activity MNEK untuk Belitung dalam rapat lanjutan MNEK di ruang rapat dinas pariwisata Belitung, kamis (05/03/2020). Menurutnya salah satu dermaga yang paling representatif yaitu pelabuhan Tanjung Batu.

“Dengan syarat-syarat kedalaman, lebar dermaga dan luas dermaga serta sarana fasilitas pendukung untuk bekal ulang kapal itu, Panjang Dermaga, untuk di Belitung sudah memenuhi syarat untuk panjang dermaganya, kedalaman juga representatif dengan surut terendah 7 hingga 8 meter,” ujar Etwin.

Meski demikian, Etwin menilai harus ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan pada pelabuhan tersebut. Hal ini diperlukan agar memudahkan sandar kapal dan beberapa aktivitas lainnya, termasuk jika ada kunjungan dari para siswa ke kapal perang.

“Ada beberapa fasilitas yang perlu dibenahi,” Imbuh Etwin.

Menanggapi hal ini, Irwan Akhyar, selaku Kabid Perhubungan Laut dan Udara Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung menyebutkan bahwa pelabuhan Tanjung Batu memang direncanakan akan direnovasi oleh KSOP pada bulan april tahun ini. Namun penyelesaian proses renovasi diperkirakan akan berlangsung hingga penghujung tahun.

Untuk itu Irwan menyebut akan melakukan koordinasi dengan pihak KSOP untuk mendapatkan beberapa kemungkinan terbaik. Jika memungkinkan Irwan berharap proses renovasi dapat rehat dalam kurun waktu tertentu selama kegiatan ini berlangsung.

“Kita nanti akan bicarakan kepada pihak KSOP, mudah-mudahan bisa off dulu renovasinya seminggu,” ujar Irwan.

Selain menggunakan pelabuhan Tanjung Batu, MNEK juga akan menggunakan beberapa pelabuhan lain untuk aktivitas water taxi. Salah satunya yaitu pelabuhan penumpang Laskar Pelangi. Pelabuhan Laskar Pelangi sendiri disebut akan dilakukan pendalaman alur pada bulan april atau mei.

Narasi : Arlan

Foto : Meilia