Home > Berita > Layanan Publik > Waspadai Penyebaran Narkoba, Perkembangan Pariwisata Bisa Jadi Pintu Masuk

Waspadai Penyebaran Narkoba, Perkembangan Pariwisata Bisa Jadi Pintu Masuk

Tanjung Pandan, Media Center– Pembangunan suatu daerah seringkali tidak hanya membawa sisi positif. Tidak jarang meningkatnya pariwisata membawa hal-hal negatif. Salah salah hal perlu diwaspadai yaitu penyebaran narkoba. Menurut Wakil Bupati, Isyak Meirobi, penyebaran narkoba tidak hanya berkaitan dengan kejahatan, namun juga dengan pasar beserta peluangnya.

“Ini kaitanya dengan komersialisasi, kaitannya dengan uang,” ujar Wabup Isyak saat berbicara pada rapat koordinasi program pemberdayaan masyarakat anti narkoba di lingkungan pendidikan pada rabu (19/06/2019). Kegiatan ini digagas oleh BNN Kab. Belitung guna mencegah penyebaran narkoba di masyarakat Belitung.

Belitung bisa saja dianggap sebagai pasar baru yang sedang menunggu untuk mulai digarap. Jaringan Narkoba ini sedang melihat kalau penduduknya banyak, wisatawannya banyak, dan berpotensi dalam menghasilkan sejumlah uang maka bisa jadi Belitung menjadi salah satu objek penyebaran.

Lanjut Wabup menyebutkan bahwa jaringan narkoba ini bisa begitu berbahaya karena dia menjanjikan provit dan kenyamanan bagi agen-agennya. Apalagi jika ekonomi suatu daerah sedang sulit, maka jaringan yang dibangun bisa lebih mudah. Jaringan narkoba ini bisa menyebar seperti jaringan intelijen, seperti tak berwujud, layaknya orang-orang pada umumnya.

Belitung sudah mendeklarasi sebagai destinasi bertaraf internasional. Maka Wabup menilai penting untuk mempersiapkan infrastruktur dan sistem yang digunakan untuk menangkis penyebaran narkoba di pulau Belitung semakin gencar.

Dari data menyebutkan bahwa, dari total pengguna narkoba di Indonesia, 25% berasal dari kelompok perempuan, dan 75% persen dari laki-laki. Rentang usia penggunanya dari usia 10 hingga 59 tahun. Kelompok pekerja menjadi pengguna terbesar dengan 50% pengguna, mahasiswa dan pelajar 27%, dan kelompok tidak bekerja sebesar 23%. Kelompok pekerja menjadi pengguna tertinggi dikarenakan tingkat stres dan tekanan kerja yang tinggi. Setiap harinya sekitar 50 orang meninggal dunia dikarenakan narkoba.

Hal yang perlu diingat untuk menghindari narkoba yaitu dengan menyayangi diri sendiri, keluarga. Jika dua poin ini diabaikan maka akan memberikan celah bagi narkoba untuk memasuki hidup seseorang. Maka perlu diingat bahwa membangun kesadaran dari diri sendiri dan lingkungan menjadi poin penting dalam menghadapi narkoba. (Arlan/IKP)