Tanjungpandan Mc-Belitung, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, S.Sn, M.Si memastikan bahwa isu yang beredar ditengah masyarakat terkait kejadian seorang ibu yang harus melahirkan di teras Puskesmas Sijuk adalah tidak benar.
Hal tersebut disampaikan Wabup Isyak saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Kabupaten Belitung, Senin, (22/05/2023) di ruang rapat DPRD Kabupaten Belitung.
Menurut Wabup Isyak, dirinya sudah melakukan rapat koordinasi bersama Dinas Kesehatan dan dilanjutkan dengan mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa serta mengkonfirmasi kejadian sebenarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Wabup Isyak mendapatkan penjelasan dari keluarga pasien terkait kejadian yang sebenarnya, keluarga pasien memang sempat menunggu di teras Puskesmas untuk menunggu pintu dibuka dan kemudian dibawa kedalam sebuah ruangan di Puskesmas Sijuk.
” Saya ulangi pertanyaan hingga 3 kali kepada keluarga pasien, betulkah melahirkan di teras. Mereka menjawab tidak ! ” jelas Wabup Isyak.
Lebih lanjut, Wabup Isyak menjelaskan bahwa saat ini Puskesmas Sijuk memang belum memiliki layanan IGD 24 jam, namun bidan dan dokter dapat dihubungi diluar jam pelayanan apabila diperlukan tindakan kedaruratan dan medis.
” Hari ini kita akan aktifkan IGD 24 Jam di Puskesmas Sijuk, dan puskesmas yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang jauh dari rumah sakit,” ungkap Wabup Isyak.
Dirinya juga sudah memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung untuk segera melakukan audit terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan yang ada, serta memenuhi peralatan yang belum tersedia dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Sementara itu, Bidan Puskesmas Sijuk yang bertugas pada saat kejadian, Lina, Amd.Keb menjelaskan kronologi kejadian, pada Pukul 20.17 WIB dirinya mendapatkan kabar dari pasien bahwa telah terjadi gejala-gejala melahirkan pada tubuh pasien dan pukul 20:53 WIB pasien mengabarkan via chat bahwa mereka sudah berada di Puskesmas Sijuk.
Pukul 21.05 WIB, bidan Lina tiba di puskesmas dan mendapati pasien baru saja melahirkan diruangan bersalin, keadaan bayi menangis kuat, saya langsung memotong tali pusat, melakukan IMD, dan mengeluarkan plasenta.
” Kondisi bayi pada saat itu tidak ada masalah, ” jelas Bidan Lina
Pukul 01.00 WIB, bayi sempat menangis keras dikarenakan buang air besar dan bidan kemudian mengganti popok lalu bayi dikembalikan kepada ibunya untuk mencoba ASI didampingi oleh bidan.
Selang beberapa jam, keluarga pasien kembali memanggil bidan karena bayi dalam kondisi lemas dan bidan langsung melakukan tindakan pemberian kehangatan dengan lampu sorot, pembersihan jalur nafas dan oksigen.
” Saya sempat menghubungi penanggung jawab mampu salin untuk rujukan lalu menelpon dokter namun bayi kemudian dinyatakan meninggal dunia pada pukul 04.31 WIB ,” ungkap bidan Lina.
Terkait penyebab kematian bayi, dr. Daniel Surdjadinata, Sp. A yang turut hadir dalam rapat tersebut menduga bayi menderita penyakit jantung bawaan kritis jika dilihat dari gejala-gejala khas yang dialami bayi sebelum meninggal.
” Saya tidak bisa memastikan 100 % dari jalan cerita yang saya dapatkan, yang memungkinkan adalah penyakit jantung bawaan kritis yang disebabkan rubela, ” ungkap Dr.Daniel.
Penulis : Danu Berata
Editor : Fithrorozy