Badau, Media Center – Pemerintah Desa Kacang Butor menyelenggarakan Festival Gunong Tajam tahun 2024 pada Jumat (21/06/2024). Festival ini merupakan kali ke 2 yang diadakan Pemerintah Desa Kacang Butor.
Kepala Desa Kacang Butor, Dian menyebut wisata yang ada di gunong tajam memiliki karakteristik tersediri. Selain memiliki wisata alam, Desa Kacang Butor juga memiliki wisata sejarah dan wisata religi.
“Festival ini ditujukan dapat melestarikan kelestarian alam dan budaya yang ada disekitar gunong tajam serta peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Dian.
Kegiatan ini sendiri diikuti oleh 42 UMKM. 29 UMKM berasal dari Desa Kacang Butor dan 13 UMKM lain berasal dari luar Desa Kacang butor. Dian berharap hal ini dapat meningkatkan pereknomian masyarakat Kacang Butor khususnya, dan Belitung pada Umumnya.
Kegiatan yang berlangsung pada 21 hingga 23 juni 2024 ini akan diisi dengan kesenian beripat beregong, lesong panjang, kuda lumping, dul mulok, nonbar film edukasi, jalan santai dan sejumlah kegiatan lainnya.
“Jalan santai ini memiliki rute yang istimewa, jadi nanti kita dari portal sampai ke air terjun gurok beraye,” ungkap Dian.
Dian juga berharap adanya dukungan dalam mempromosikan wisata Gunong Tajam yang ada di KedHal ini didasari naik turun jumlah wisatawan ke gunong tajam. Pada 2018 jumlah kunjungan mencapai 17.000 orang. Tahun 2019 kunjungan berjumlah 16.000 orang. Tahun 2020 menurun 6.600an orang, karena Covid-19. Tahun 2021 meningkat menjadi lebih dari 25.000 kunjungan. Lalu pada 2022 dan 2023 kembali menurun menjadi 13.000an wisatawan. Hal ini berdasarkan jumlah tiket yang terjual yang tercatat.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris daerah Kabupaten Belitung, MZ. Hendra Caya menyebut naik turunnya jumlah kunjungan ke Gunong Tajam perlu dikaji lebih dalam. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat kendala dan penyebab terjadinya penurunan.
Hendra juga menyebutkan di Kecataman Badau ini memiliki 2 festival yang cukup besar. Satu festival Gunong Tajam, dan festival mancing bebulus yang ada di desa Pegantungan. Hendra juga berharap kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan di seluruh desa yang ada di Kabupaten Belitung.
“Saya tentunya berharap setiap desa ada kegiatan seperti ini, sehingga nantinya kegiatan-kegiatan ini bisa masuk dalam kalender pariwisata kita,” ujar Hendra.
Hendra sendiri mengakui bahwa pariwisata di Belitung dalam masa yang kurang baik. Dirinya menyebut Pemerintah Kabupaten Belitung akan terus berupaya dalam mengembalikan kejayaan pariwisata Belitung. Salah duannya dengan menurunkan harga tiket pesawat dan menambah jumlah penerbangan yang ada. (Narasi : Arlan / Redaktur : Verry)