Tanjungpandan, Media Center – Ketua Harian Tim Dayung Jelajah Nusantara Wanadri Sea Kayak Expedition, Priyo Utomo Laksono menyebut geografis Pulau Batu Dinding, Selat Nasik tak kalah mengagumkan dari Pulau Raja Ampat, Papua. Hal ini disampaikan Priyo usai dirinya bersama 8 orang lainya mengarungi laut Belitung selama 22 hari.
“Saya kira di Pulau Batu Dinding itu tidak kalah mengagumkan dengan raja ampat, Hanya mungkin karena ada arus sampah dari laut Natuna jadi nyangkut-nyangkut di sekitar, ” ucap Priyo saat diwawancarai di Pantai Tanjung Pendam, Selasa (10/9/2024).
Bagi Priyo kondisi laut Belitung memiliki daya tarik yang kuat. Selain memiliki bebatuan yang unik, tumbuhan yang juga kalah menarik, kejernihan air serta terumbu karang yang masih baik di beberapa titik.
“Laut belitung menurut saya sangat menarik, karena kita ada bertemu dengan banyak mamalia laut, penyu-penyu banyak, terus dibeberapa titik terumbu karangnya juga masih sangat baik itu menjanjikan sekali kalau dikembangkan menjadi ekowisata,” imbuh Priyo.
Priyo juga menilai bahwa masyarakat Belitung memiliki keramahan dan budaya tersendiri. Terutama saat dirinya berkunjung ke Desa Suak Gual, dimana dirinya dan tim disambut masyarakat dan dikenalkan dengan musik tradisional setempat. Dirinya juga terkesan saat perjalanan menuju pulau Mendanau yang memiliki arus dan angin yang menantang.
“D atas espektasi saya kalau penyebrangan ke selat nasik itu, karena ada tantangannya kita harus lawan angin dan arus, dan sampai disananya juga masyarakat suak gual luar biasa sambutannya, serta dipertunjukan bagaimana musik tradisionalnya, jadi secara kultur dapat,” kagumnya.
Tim DJN Wanadri Sea Kayak Expedition masih akan mengarungi laut Belitung selama 4 hari lagi. Expedisi ini akan berakhir pada tanggal 14 September 2024 di kawasan KEK Tanjung Kelayang. (Narasi : Arlan / Redaktur : Verry)