Sijuk, Media Center – Dalam upaya merehablitasi lahan kritis, Dinas Lingkungan Hidup dan Desa Air Seruk lakukan aksi tanah pohon bersama. Acara ini dilakukan di Tebat Rengadaian, Desa Air Seruk, Jumat (29/11/2024).
Kades Air Seruk, Prasastya Yoga menyebut tebat renggadaian ini berasal dari lahan eks tambang. Lahan ini kemudian diberdayakan kembali melalui upaya yang dilakukan kelompok tani dan mahasiswa politeknik Belitung.
“Kami berusaha untuk menjaga kelestarian alam, dengan melakukan penanaman kembali dan Alhamdulillah DLH membantu kami dalam melestarikan daerah ini dengan melakukan penanaman kembali di lahan kriritis,” ucap Yoga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Yasa menyebut Peringatan hari ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kita dalam melestarikan alam. Upaya menanam pohon ini perlu terus diupayakan terutama di lahan-lahan kritis.
“Acara penanaman pohon pada hari ini dilakukan dengan penanaman 100 (seratus) bibit pada lahan kritis di Desa Air Seruk yang seterusnya akan kita pelihara agar dapat membentuk ekosistem hutan yang baru dan meningkatkan tutupan lahan di Kabupaten Belitung.” ucap Yasa.
Pada tahun ini Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan kegiatan penghijauan lingkungan di 14 (empat belas) desa ProKlim, diantaranya Desa Air Seruk, Desa Tanjung Binga, Desa Keciput, Desa Sijuk, Desa Terong, Desa Air Selumar, Desa Air Saga, Desa Juru Seberang, Desa Mentigi, Desa Pulau Seliu, Desa Simpang Rusa, Desa Perpat, Desa Suak Gual, Desa Kacang Butor dengan jumlah total bibit 2705 bibit untuk ditanam pada lahan pekarangan masyarakat, taman atau sempadan jalan desa, serta pada lahan-lahan kritis yang ada di Desa. Sumber dana kegiatan penghijauan lingkungan ini berasal dari Dana Bagi Hasil Sawit Tahun 2023.
Yasa juga mengajak pihak sejumlah pihak swasta untuk terlibat dalam gerakan ini. Dirinya berharap perusahan ini dapat menjadi Bapak Angkat dari Desa dalam melestarikan alam.
Pj. Bupati Belitung, Mikron Antariksa menyebut menanam pohon bukan hal yang kecil, karena akan berdampak kepada masa depan keturunan selanjutnya. Untuk itu dirinya berharap aksi tanam pohon ini tidak hanya berhenti sampai dititik ini. Dirinya berharap ada upaya berkesinambungan untuk merawat lahan yang sudah ditanami.
“Saya berharap nanti tiap 2 3 bulan sekali bisa dilihat kembali, jika tanaman mati bisa ditanam kembali, jika kurus bisa ditambah pupuk,” ucap Mikron.
Pj. Bupati juga berharap upaya ini melibatkan masyarakat. Sehingga nantinya masyakat dapat bersama menjaga hutan dan juga bisa berdampak dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. (Narasi : Arlan /Redaktur : Verry)