Home > Berita > Pola Asuh Pengaruhi Terjadinya Stunting

Pola Asuh Pengaruhi Terjadinya Stunting

Tanjungpandan, Media Center – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Belitung, Asmara Sahani Saleh menyatakan bahwa permasalahan stunting di Kabupaten Belitung banyak disebabkan oleh pola asuh yang kurang baik. Hal ini disampaikan pada saat pembahasan penanggulangan masalah stunting di BAPPEDA Kabupaten Belitung, Rabu (8/5/2019).

Pada pembahasan yang diikuti oleh seluruh OPD se Kabupaten Belitung ini disebutkan beberapa upaya untuk menanggulangi stunting dengan program kecukupan asupan makanan dan gizi; pemberian makan, perawatan dan pola asuh; dan pengobatan infeksi penyakit. Kemudian dengan intervensi sensitif, antara lain peningkatan akses pangan bergizi; peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengusahaan gizi ibu dan anak; peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan.

Asmara menjelaskan, beberapa kendala pemenuhan gizi anak yang menjadi indikasi terjadinya stunting dikarenakan orang tua khususnya ibu muda kurang memperhatikan asupan gizi anak. “Mereka sering mengambil jalan pintas untuk pemenuhan gizi, kebanyakan anak-anak balita diberikan makanan praktis, baik makanan pokok maupun cemilan yang kurang sehat, bahkan dari segi kebersihan juga kurang diperhatikan” terangnya.

Dari PKK akan lebih giat lagi mengimbau masyarakat terkait penanggulangan stunting. Terutama bagi orang tua yang belum siap menjadi seorang ibu dikarenakan menikah pada usia muda.

Mengingat stunting adalah tanggung jawab segenap masyarakat, Asmara menyarankan agar pada saat penyelenggaraan ceramah, baik itu khotbah Jumat maupun pengajian agar menyelipkan tentang stunting. “Sehingga diharapkan akan mengurangi bahkan menghilangkan kasus stunting di Kabupaten Belitung” lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Nurman Sunanda, SE menyebutkan pola hidup sehat perlu diterapkan di kehidupan, kebersihan harus dijaga bersama-sama serta memaksimalkan kembali fungsi Posyandu. Untuk dana desa, Nurman mempersilahkan setiap desa untuk menganggarkan pembangunan sesuai dengan kebutuhan desa. Terutama pembangunan sanitasi air bersih guna pencegahan dan penanggulangan stunting. (Siti Rofiqoh/IKP)