JAKARTA, MC Belitung – Pada saat ini dimana kecepatan akses segalanya yang utama, tidak terkecuali bidang perbankan. Terkadang cukup merepotkan jika pergi ke bank, kita harus mengantri dan membuat kita lama menunggu. Berkat teknologi, kini aktivitas tersebut bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Modalnya hanya smartphone, komputer, dan internet.
Namun,berselancar di Internet tak lepas dari serangan virus, seperti malware dan hacker (peretas). Hal ini justru dapat merugikan nasabah. Contohnya, beberapa waktu lalu, data nasabah di tujuh Bank di Indonesia dibobol yang kerugiannya ditaksir mencapai Rp 835 miliar.
Seperti dikutip MC Belitung dari tekno.liputan6.com dilansir The Guardian, Kamis (13/7/2017), menggunakan aplikasi atau browser sebetulnya sama-sama memiliki risiko. Pasalnya, sistem keamanan bank berpotensi untuk dijebol oleh hacker. Selain itu, banyak aplikasi palsu atau malware beredar di toko aplikasi App Store atau Play Store.
Jika menggunakan browser, kelemahannya adalah berpotensi diserang oleh Trojan. Virus ini dirancang untuk mengumpulkan informasi setiap bank. Namun jangan khawatir, ada beberapa syarat yang bisa dilakukan untuk menekan risiko bertransaksi menggunakan aplikasi dan browser.
Bagi pengguna komputer, Anda perlu waspada saat menggunakan koneksi Wi-Fi publik. Biasakan untuk menggunakan koneksi internet pribadi. Hal ini dilakukan untuk menghindari pencurian informasi saat Anda mengakses aplikasi dengan menggunakan koneksi publik.