SIJUK, Media Center – Bupati Belitung Sahani Saleh, S.Sos menyatakan pembangunan disuatu daerah harus disesuaikan dengan budaya masing-masing. Hal ini disampaikan saat memberikan sambutan pada pembukaan Bursa Inovasi Desa di Balai Desa Sijuk Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, Kamis (18/7/2019).
Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan Bank Dunia, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Koordinator Program Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Konsultan Nasional Program Inovasi Desa, Konsultan Nasional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa serta tamu undangan lainnya ini mendapatkan sedikit kritikan dari Bupati Sahani. Sahani menilai, kegiatan seperti ini setiap tahunnya perlu dibuat satu tema tertentu agar program yang dilaksanakan lebih fokus sehingga jalannya inovasi lebih maksimal.
Sesuai dengan program Pemerintah Daerah, setiap desa juga harus memiliki satu produk unggulan. Terlebih Kecamatan Sijuk ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus yang memiliki banyak potensi untuk mengembangkan perekonomian. “Kita manfaatkan pariwisata Belitung untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” lanjut Sahani.
Mengenai pembangunan yang berhubungan dengan budaya, Sahani menjelaskan potensi di Belitung ini sangat banyak, terutama di sektor pariwisata. Namun akan menjadi sia-sia jika masyarakat tidak bisa mengelola kekayaan alam dengan baik. “Ini sama saja seperti tikus dalam lumbung padi,” ujar Sahani. Sehingga perlu menggali segala potensi terutama tradisi kita yang sudah menjadi budaya turun temurun dan melalui Bursa Inovasi Desa ini, segala potensi tersebut bisa ditampung dalam sebuah program sebagai wadahnya.
Pada kesempatan ini, Sahani juga mengingatkan kepada seluruh warga agar menjaga kerukunan daerah. “Jangan mudah dikontaminasi pihak tertentu yang hanya mengambil keuntungan sepihak,” tegas Sahani. Siti Rofiqoh/IKP