Home > Berita > Ekonomi - Bisnis > Pasar Tani Jadi Ajang Tunjukan Potensi Pertanian dan Olahan di Kabupaten Belitung

Pasar Tani Jadi Ajang Tunjukan Potensi Pertanian dan Olahan di Kabupaten Belitung

Tanjungpandan, Media Center – Ada yang berbeda pada pelataran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung pada jumat pagi (03/05/2019). Pasalnya ada keramaian pedagang dengan sejumlah barang dagangan berupa produk pertanian. Rupanya kegiatan ini merupakan pasar tani yang rutin diadakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung semenjak 2 tahun belakangan.

Menurut keterangan dari Haryanto, selaku koordinator kegiatan ini menyebutkan kegiatan ini rutin sebulan sekali, setiap jumat di minggu pertama. Rencananya kegiatan ini akan diadakan rutin seminggu sekali selama bulan puasa, dan akan dilakukan terus dibulan-bulan berikutnya. Pasar Tani ini dibuka sejak jam 7 sampai jam 11 siang.

“Pas bulan puasa nanti kita adakan seminggu sekali”, ungkap Haryanto.

Lanjut Haryanto bahwa kegiatan ini terbuka untuk siapa saja yang ingin menjajakan hasil dagangannya. Petani yang ingin menjajakan produknya hanya diminta mendaftarkan diri kepada panitia sebelum acara tersebut belangsung.

“Tidak ada persyaratan khusus untuk pelapak hanya melapor ke panitia, jadi panitia bisa mempersiapkan lapaknya”, ujar Haryanto

Haryanto juga menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan pasar murah, tapi harga produk yang dijual adalah harga di tingkat produsen. Sehingga harganya cenderung lebih murah dibanding harga di pasaran. Keunggulan dari produk yang dijual yaitu kesegaran dan rendahnya residu pestisida. Jadi produk yang dijual dijamin aman untuk di konsumsi.

Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobi saat berinteraksi dengan salah satu penjual di pasar tani di DKPP

Dari pendataan panitia, ada 22 pelapak yang ikut serta pada acara hari ini. Produk-produk yang dijajahkan diantaranya produk segar dan produk. Ragam produk segar yang dijajahkan diantaranya sayur-sayuran, dan buah-buahan. Sedangkan produk olahan yang dijual yaitu olahan kue, gula aren, kopi, dan beberapa produk lainnya.

Menurut penuturan Somantri dari kelompok tani makmur, desa perawas pihaknya menilai bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi petani yang ingin memperkenalkan produknya. Somantri mengaku bahwa dirinya telah mengikuti kegiatan ini kurang lebih sebanyak 18 kali. Dari jumlah tersebut dirinya mengakui mengalami peningkatan jumlah provit yang didapatnya. (Arlan/IKP)