Badau, Media Center – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Dr. Ir. H. Suharso Monoarfa menyampaikan optimismenya terhadap BP Geopark Belitong. Menurutnya BP Geopark Belitong akan menjadi warisan dunia.
Namun demikian, perlu adanya rasa memiliki yang tinggi oleh masyarakat Belitong dan kekayaan alam di Belitong harus dijaga dengan bekal pengetahuan.
“Saya ingin titipkan, kekayaan ini harus menjadi kekayaan yang dijaga, dipelihara dan juga menjadi kepemilikan yang kuat bagi masyarakat Belitung. Karena dengan kepemilikan yang kuat maka akan terjaga. Sehingga perlu adanya pengetahuan bagi masyarakat tentang geopark, bahwa kekayaan di Belitung merupakan kekayaan dunia,” ujar Suharso saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan MoU antara BP Geopark Belitong dengan delapan Perguruan Tinggi ternama di Indonesia.
Delapan Perguruan Tinggi tersebut adalah Universitas Podomoro Jakarta, Universitas Sampoerna, Universitas Syarief Hidayatullah Jakarta, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang, Institut Teknologi Bandung, Universitas Tarumanagara, Universits Sahid Jakarta dan Universitas Bakrie.
Geopark Belitong mengangkat tiga warisan geologi yang bernilai internasional yaitu batuan granit, Open Pit Nam Salu dan batu satam (billitonite). Saat ini Geopark belitong tengah menunggu tahapan penilaian selanjutnya di sidang UNESCO di Paris yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan November 2020 mendatang.
Selanjutnya, Menteri PPN berharap dengan adanya kerja sama antara BP Geopark belitong dan beberapa perguruan tinggi ini bisa memperkuat diplomasi Indonesia di Paris.
“Semoga kita bisa lolos, sehingga Geopark Belitong menjadi geopark milik dunia,” harap Suharso.
Turut hadir dalam acara, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, Bupati Belitung, H. Sahani Saleh, S.Sos, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, S.Sn, M.Si, perwakilan Unsur Forkopimda Kepulauan Bangka Belitung, perwakilan para rektor Universitas ternama di Indonesia, jajaran terkait dan undangan lainnya. (Siti/IKP)