Home > Berita > Ekonomi - Bisnis > Luncurkan Program Rampak Gemintang, Langkah Pj. Gubernur Babel Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrim

Luncurkan Program Rampak Gemintang, Langkah Pj. Gubernur Babel Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrim

Sijuk, Media Center – Pj. Gubernur Babel Safrizal Zakaria Ali meluncurkan program Rampak Gemintang di Kantor Desa Tanjung Binga, Sijuk pada jumat (31/05/2024). Rampak Gemintang sendiri merupakan akronim dari Gerakan serempak guna mengeliminasi kemiskinan dan stunting Bangka Belitung.

Safrizal menyebut Rampak Gemintang ini merupakan gerakan bersama dari semua pihak dalam mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrim. Menurutnya kedua permasalahan ini tidak dapat diselesaikan tanpa partisipasi dari semua pihak.

“Rampak Gemintang merupakan gerakan serentak baik itu dari horizontal maupun vertikal dalam rangka mengatasi persoalan kemiskinan dan stunting karena kemiskinan ini saling mempengaruhi,” ujar Safrizal.

Menurut Safrizal faktor kemiskinan akan membuat resiko semakin besar. Safrizal sendiri menargetkan kemiskinan ekstrim di Provinsi Bangka Belitung berada di angka 0. Menurut data sampai saat ini angka kemiskinan ekstrim di Provinsi Bangka Belitung masih berada di 8.000 keluarga.

“Kita berharap tahun ini tuntas, ini harapan dan (diikuti) kerja, nanti hasilnya kita lihat di akhir tahun” imbuh Safrizal.

Untuk angka prevalensi stunting, Safrizal berharap bisa turun hingga 4 persen. Untuk penanganan stunting, Safrizal mengakui memang tidak bisa terselesaikan sekaligus. Karena penangan stunting harus terus dilakukan pada masa 1000 hari kehidupan pertama anak.

Sementara itu, Pj. Bupati Belitung, Yuspian, menyebut Kabupaten Belitung memang dalam kondisi stunting yang agak tinggi, khususnya di Desa Tanjung Binga. Hal ini bagi Yuspian seperti anomali, karena Tanjung Binga memiliki sumber daya laut yang melimpah. 

“Oleh karena itu, kondisi ini bisa jadi bukan dikarenakan faktor ekonomi namun lebih dipengaruhi pola fikir dan pengetahuan,” ungkap Yuspian.

Yuspian juga menyebutkan bahwa lokus stunting di Kabupaten Belitung pada tahun 2024 sebanyak 9 Desa. Sedangkan untuk tahun 2025 menjadi 6 Desa.

“Tentunya peran kader kesehatan dalam penanggulangan stunting di Belitung. sangatlah penting, khususnya upaya pencegahan stunting. Dan hal ini perlu langkah penanggulangan dan penanganan yang kongkrit dan tersistem, supaya lebih mudah diakses kapanpun dan dimanapun,” imbuh Yuspian.

Sebelumnya Pj. Gubernur dan Pj Bupati melakukan kegiatan peletakan batu pertama untuk program rumah tinggal layak huni (Rutilahu). Rombongan kemudian melanjutkan pemberian makanan tambahan kepada Balita penderita Stunting di Desa Tanjung Binga. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian tablet tambah darah bagi siswi SMP N 2 Sijuk. (Narasi : Arlan / Redaktur : Verry)