Jakarta, Media Center — Makan bedulang adalah tradisi Belitong yang sedang dipromosikan ke masyarakat umum di Jakarta. Menurut seorang budayawan asal Kabupaten Belitung, Ahmad Hamzah. Bedulang merupakan tradisi yang memadukan tiga unsur utama, yaitu hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan lingkungan.
Lomba menghias mentudong merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pesona Bedulang Belitong Nusantara (PBBN) hari ke-2 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Belitung bersama dengan Universitas Agung Podomoro Jakarta dengan tema “The Hidden Paradise” Mengangkat Tradisi Makan Bedulang dari Belitong di New Soho Mall Jakarta Barat, Sabtu-Minggu (29/2-1/3/2020).
Sebelum memulai lomba, Ahmad Hamzah menjelaskan tentang tradisi makan bedulang yang menggabungkan tiga unsur hubungan dan hiasan mentudong bisa menggambarkan ketiga unsur hubungan tersebut. Sedangkan warna dasar merah pamentudong melambangkan kegembiraan dan keceriaan pada suatu acara atau jamuan.
“Saya yakin seluruh peserta memiliki imajinasi yang tinggi untuk berkreasi menghias mentudong dengan perpaduan unsur, yaitu hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan lingkungan,” harap Ahmad di depan para peserta lomba, Minggu (1/3/2020).
Ahmad juga menjelaskan, Kabupaten Belitung sebagai daerah destinasi wisata prioritas nasional selalu berupaya menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan nyaman. Karena hal ini merupakan modal utama sebagai daerah pariwisata.
Lomba menghias mentudong diikuti 20 peserta, terdiri dari mahasiswa Podomoro dan masyarakat umum. Durasi waktu lomba selama 120 menit dan mentudong terbaik akan dibawa ke Belitung. Siti Rofiqoh/IKP