Tanjungpandan, Media Center – Guna pelestarian budaya pembuatan emping, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dearah Kabupaten Belitung lakukan pelatihan pembuatan emping melinjo, Selasa (8/10/2024). Kegiatan yang diikuti oleh belasan masyarakat pulau Seliu merupakan bagian dari transformasi berbasis inklusi sosial.
Kades seliu, Edyar memyebut emping melinjo merupakan komoditas yang tidak asing dengan masyarakat Pulau Seliu. Karena emping merupakan saaalah komoditas unggulan selain mangga.
Edyar menyebut bahwa pada tahun 2022, Pemdes pulau Seliu telah melakukan peremajaan bibit mangga dan melinjo. Hal ini dilakukan agar melinjo dan mangga tetap ada di Seliu.
“Permasalahannya pembuatan emping hanya diminati ibu-ibu, sedangkan remaja putri sudah sangat jarang yang mau,” ujar Edyar.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Belitung, Bambang Sustiawan Pabolaan menyebut kegiatan seperti ini sudah rutin dilakukan sejak tahun 2021. Bambang menyebut bahwa perpustakaan hanya dikenal dengan tempat membaca buku, namun sekarang harus bertransformasi dan memberi manfaat lebih bagi masyarakat.
“Harapannya bisa memberikan dampak positif masyarakat. Terutama dalam meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkap Bambang.
Bambang berharap informasi yang diterima masyarakat dapat dimanfaatkan secara optimal. Informasi yang didapat tersebut juga diharapkan dapat di sebarkan kepada kelompok masyarakat yang lain. (Narasi : Arlan / Redaktur : Verry)