Tanjungpandan, Media Center– Perwakilan Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia akan melakukan supervisi terhadap dua desa yang dinilai melakukan inovasi. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kontribusi program inovasi desa dalam pengembangan desa. Hasil dari supervisi ini akan dirangkum sebgai kajian program ini apakah program ini bisa dilanjutkan atau tidak. Hal ini disampaikan oleh Yos D Belly, selaku perwakilan dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada acara Bursa Inovasi Desa di Kecamatan Sijuk pada kamis (18/07/2019).
Supervisi ke lokasi-lokasi inovasi desa juga dilakukan guna mengetahui seberapa jauh inovasi tersebut secara nyata memberi manfaat bagi masyarakat. Ada 2 desa yang akan kunjungi untuk di supervisi yaitu Desa Terong dan Keciput.
Yos mengatakan melalui program bursa inovasi desa ini diharapkan 10 desa di Kecamatan Sijuk dapat menduplikasi inovasi-inovasi yang telah berhasil di desa sendiri. Kabarnya 20-25 persen desa telah mengalami kemajuan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan inovasi setelah mengikuti program bursa inovasi desa.
Bupati Belitung, Sahani Saleh menyebutkan bahwa sebuah inovasi di satu desa seharusnya harus mengetahui akar budaya dari lingkungan. Tidak jarang inovasi bertentangan dengan regulasi. Namun selama hal itu bisa meningkatkan taraf hidup orang banyak dan perkembangan daerah, bupati sahani mengaku tidak akan ragu mengambil resiko tersebut. (Arlan/IKP)
Besadu Belitung