Home > Berita > Pendidikan > Keamanan Sistem Informasi, Aset Penting Bagi Lembaga.

Keamanan Sistem Informasi, Aset Penting Bagi Lembaga.

Tanjungpandan, Media Center- Keamanan sebuah sistem serta informasi didalamnya menjadi hal yang penting di era revolusi industri 4.0. Pencurian serta penyalahgunaan bisa berdampak besar terhadap institusi dan lingkungan yang dinaunginya.

Wakil Bupati Isyak Meirobie menyebutkan bahwa informasi menjadi aset yang begitu strategis yang dimiliki oleh pribadi, lembaga, serta negara. Oleh karena itu kesadaran dalam menjaga keamanan informasi yang dimiliki menjadi pengetahuan yang wajib diketahui. Hal ini disampaikan Wabup Isyak saat membuka acara sosialisasi kesadaran keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Nasional pada selasa (02/07/2019).

Prabaswari S.T., M.M., selaku perwakilan dari Badan Siber dan Sandi Nasional menyebutkan bahwa banyak negara sudah mengalami kasus keamanan informasi. Data yang dicuri ini bahkan bersifat sangat rahasia sehingga sangat berbahaya jika digunakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Salah satu kasusnya yang pernah terjadi di singapura. Ada 1,5 juta data pasien yang pernah dicuri, salah satu milik perdana menterinya,” ungkap Prabaswari.

Pada dasarnya ada beberapa jenis kerawanan dalam informasi. Pertama adalah tindakan Interupsi atau memotong pengiriman informasi sebelum sampai ke tujuannya. Jenis yang kedua adalah intersepsi atau melakukan penyadapan. Jenis yang ketig yaitu modifikasi atau melakukan pengubahan terhadap informasi. Serta fabrikasi, tindakan yang saat ini sering terjadi, atau populer disebut dengan hoaks.

Pada level institusi kerawanan dalam informasi bisa semakin tinggi terjadi karena seringkali karyawan atau ASN menggunakan email pribadi untuk keperluan pengiriman data. Kerawanan data dapat diminalisir dengan menggunakan email resmi instansi.

Media sosial seperi facebook juga jadi medium yang sering digunakan untuk melakukan analisis intelijen. Salah satu yang digunakan adalah untuk kepentingan politik atau kepentingn komersil. Kebiasaan mencantumkan data pribadi yang asli dan detail seperti nomor handphone atau alamat pribadi juga memiliki resiko keamanan informasi. (Arlan/IKP)