Home > Berita > IKPDB dan Dinas PUPR Belitung Selenggarakan Pelatihan Pembuatan RAB Untuk Penyandang Disabilitas

IKPDB dan Dinas PUPR Belitung Selenggarakan Pelatihan Pembuatan RAB Untuk Penyandang Disabilitas

Tanjungpandan, Media Center – Dalam upaya meningkatkan kesetaraan kesempatan dalam dunia kerja, Ikatan Keluarga Penyandang Disabilitas Belitung (IKPDB) menyelenggarakan pelatihan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek untuk penyandang disabilitas. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan teknis di bidang konstruksi dan manajemen proyek, yang sering kali sulit diakses oleh penyandang disabilitas. 

Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari, yaitu 19 hingga 22 Februari 2025 dan 24 Februari 2025 bertempat di Ruang Rapat Dinas PUPR Kabupaten Belitung. Acara ini dihadiri Oleh Kepala Dinas PUPR Kabupaten Belitung , Asosiasi Gapensi dan 18 peserta pelatihan yang mewakili penyandang disabilitas usia kerja dan Perwakilan dari Aisyiyah. 

Ketua Tim Pelaksana IKPDB, Mustapa, dalam pembukaannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memandu para peserta disabilitas terkait keterampilan penyusunan RAB proyek.

“Pelatihan RAB ini sebagai langkah untuk dapat memberdayakan para penyandang disabilitas usia kerja. Nanti ke depannya akan ada lagi kegiatan-kegiatan yang diusung untuk meningkatkan kompetensi dalam dunia kerja bagi penyandang disabilitas, dengan harapan dapat memiliki pekerjaan dan membuka lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas yang lain” ucap Mustapa. 

Kepala Dinas PUPR, Edi Usdianto menyebut pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis. Hal ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja yang berkualitas bagi penyandang disabilitas.

“Kami percaya bahwa setiap individu, tanpa memandang kondisi fisik atau keterbatasannya, berhak untuk mengakses pelatihan dan peluang kerja yang berkualitas. Pelatihan ini bukan hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi mereka untuk terlibat dalam sektor konstruksi, yang memiliki potensi besar,” ucap Edu.

Selain itu, pelatihan ini juga didukung oleh berbagai alat bantu teknologi dan fasilitas ramah disabilitas, guna memastikan kenyamanan dan efektivitas proses belajar. Beberapa alat bantu yang digunakan termasuk perangkat lunak khusus yang dapat diakses oleh peserta, serta instruktur yang terlatih untuk mendukung kebutuhan peserta. 

Ermawati, salah satu peserta pelatihan berharap dengan pelatihan ini dirinya dapat berkopetisi dalam jasa konstruksi yang inklusif. Baginya pelatihan ini menjadi modal yang kuat dalam menempuh karir.

“Dengan keterampilan yang kami peroleh dari pelatihan ini, kami berharap dapat ikut berkontribusi dalam proyek-proyek konstruksi yang inklusif dan ramah bagi disabilitas. Ini adalah langkah awal bagi kami untuk mengembangkan karir di bidang ini,” ujar Ermawati, salah satu peserta pelatihan. 

Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi IKPDB dengan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) melalui program Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur (GESIT). (Narasi : Arlan / Redaktur : Verry)