MC Belitung, Tanjungpandan – Seperti mata koin, pembangunan bersisi mata dua, positif dan negatif atas dampak yang ditimbulkan. Tak bisa dielakkan konsekuensinya, tak semua kemajuan berakhir prestasi. Dan, jika tidak bisa diminimalisir sedemikian maka dampak negatif pastinya melebihi prestasi itu sendiri. Konsep berpikir ini selalu disertakan dalam tiap kali membangun sektor apa saja. 73 Tahun Indonesia merdeka menyisakan kedua sisi tersebut.
Khusus untuk Kabupaten Belitung, geliat dan pencapaian di berbagai bidang pembangunan mulai tampak. Sebut saja diantaranya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta perikanan dan kelautan. Kabupaten Belitung, dalam lajur usia kemerdekaan tersebut senantiasa menata diri di berbagai sektor.
Data kunjungan wisatawan ke Belitung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2016 diketahui terdapat 292.885 orang wisatawan, terdiri dari 285.773 wisatawan nusantara dan 7.112 wisatawan mancanegara. Selanjutnya mengalami peningkatan pada Tahun 2017 menjadi 210.815 orang, terdiri dari 205.670 wisatawan nusantara dan 5.145 wisatawan mancanegara. Angka kunjungan wisatawan ini tentunya terus bergerak naik di Tahun 2018 dengan dukungan sarana pendukung lainnya seperti akomodasi dan transportasi udara dan lain. Target 500 ribu wisatawan di Tahun 2018 bukanlah target yang mudah bagi Belitung, walaupun ikon Negeri Laskar Pelangi memiliki nilai tawar tersendiri di level pemerintah pusat sebagai bargaining upaya untuk mencapai target tersebut.
Tercatat saat ini, ada 12 kali layanan penerbangan dari dan ke Belitung dalam sehari untuk beberapa maskapai penerbangan (Garuda, Sriwijaya, City link, Lion, dan Wings). Selain itu, transportasi umum penunjang pariwisata juga mengalami peningkatan. Bus-bus pariwisata dan taxi yang melayani wisatawan terus diperbanyak berikut peningkatan infrastruktur seperti halte-halte bus pariwisata di beberapa titik center wisata.
Geliat kemajuan di bidang pariwisata ditunjang dengan adanya prasarana jalan yang semakin baik, perkembangan sarana angkutan darat sebagai sarana transportasi bagi masyarakat menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kondisi perekonomian masyarakat yang semakin meningkat mendorong pertumbuhan sarana angkutan darat.
Transportasi darat di Kabupaten Belitung mengalami peningkatan pada Tahun 2017 dan masih didominasi oleh kendaraan pribadi roda empat berjumlah 13.776 unit. Selanjutnya moda angkutan barang berjumlah 3.490 unit, sedangkan moda angkutan umum berjumlah 99 unit.
Peningkatan pembangunan di bidang pariwisata, mesti diimbangi dengan penambahan kuantitas dan kualitas sarana akomodasi. Di usia 73 tahun Kemerdekaan RI dan 180 tahun Kota Tanjungpandan, sampai dengan 2017 terdapat 201 tempat penginapan, jumlah yang sangat besar selisihnya dibandingkan lima tahun sebelumnya yang hanya ada 29 tempat penginapan. Hotel-hotel baru terus dilaunching pada Tahun 2018, sebut saja misalnya Santika, La Lucia, dan Fairfiekd by Marriott Belitung menyusul hotel-hotel yang lebih dahulu eksis seperti Billiton, Bahamas, BW Suite, Green Tropical Village, Maxone, Golden Tulip, Grand Hantika, Arnava, Belitong Inn, Puncak,Grand Orion, Pondok Impian, dan lain-lain.
Sebagaimana dinyatakan dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2017, yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah per Desember 2017 bahwa secara umum meningkatnya jumlah wisatawan dan jumlah akomodasi disebabkan beberapa hal, yaitu:
- Banyaknya pertunjukkan dan festival seni serta budaya pada tingkat lokal maupun nasional sebagai bentuk promosi;
- Pencetakan bahan promosi wisata berupa booklet, leaflet yang disebarkan melalui travel, hotel-hotel, dan pameran tingkat regional maupun nasional;
- Peliputan-peliputan sekaligus penayangan objek serta budaya melalui media elektronik yang dilakukan oleh pihak televisi swasta nasional yang dapat menarik minat untuk kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara;
- Peningkatan fasilitas sarana pendukung objek wisata seperti tersedianya hotel yang representatif;
- Peningkatan aksesibilitas ke Pulau Belitung, baik armada angkutan udara maupun laut yang semakin lancar serta jalan penghubung antar lokasi/objek yang semakin baik.
Kemajuan di satu sektor terkait erat dengan kemajuan di sektor lainnya. Jika tidak berimbang, logikanya akan berjalan ditempat. Pariwisata maju mesti didukung pula atas peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendukung seperti sarana pos dan telekomunikasi Belitung yang dinilai semakin memadai untuk keberlangsungan penyampaian dan diseminasi informasi. Termasuk demi kelancaran komunikasi para pelaku usaha, wisatawan, serta elemen masyarakat lainnya.
Berbagai sarana tersebut sangat berdampak positif bagi masyarakat khususnya dalam percepatan akses informasi dan kemudahan distribusi barang dan jasa. Sampai dengan Desember 2017, layanan radio sudah menjangkau 5 kecamatan di Kabupaten Belitung (Tanjungpandan, Sijuk, Badau, Membalong, dan Selat Nasik) dengan jumlah stasiun radio seluruhnya terdapat 9 stasiun radio (Suara Praja, BFM, Hoki, Hits, Raja Wali Radio, Jiss Seveenteen, VOB, Gelorah, dan IN radio). Layanan dan program radio dalam upaya peningkatan edukasi masyarakat tanpa melepaskan unsur entertaiment, senantiasa mengacu pada empat unsur, yaitu penyampaian informasi, pemberdayaan masyarakat, kreatifitas remaja, dan pelestarian budaya. Aplikasi keempat unsur ini pastinya akan berimbas bagi kemajuan sektor-sektor lainnya, tak terkecuali pariwisata.
Memasuki era global dan digitalisasi, suatu keharusan memiliki jaraingan komunikasi yang luas serta menjangkau seluruh wilayah dan komponen masyarakat, murah, mudah dan cepat. Layanan internet juga sudah sampai hingga ke 49 desa/kelurahan. Demikian juga dengan layanan telepon seluler. Ditambah pula dengan layanan pos keliling di 36 desa serta kantor pos pembantu di 2 (dua) desa serta satu unit Kantor Pos.
Pariwisata sempat diklaim beberapa pihak pada beberapa tahun sebelum ini bahkan sejak dirintis dua dekade sebelumnya tidak bakal mampu menggantikan sektor pertambangan golongan C (timah, kaolin, dan mineral lainnya) sebagai primadona pendapatan daerah. Klaim itu, belumlah terbukti kebenarannya. Pariwisata Belitung, hari demi hari semakin menunjukkan jati dirinya. Semoga berlanjut demi Indonesia Rayaku, Belitung Maju, Masyarakat Sejahtera, semoga.*** (Zakina)