SIJUK, Media Center — Sebagai bentuk promosi geosite di Pulau Belitong, Pemerintah Daerah maupun stakeholders diharapkan menyelenggarakan berbagai event di beberapa titik geosite. Ketua Harian Pengelola Geopark Belitong, Dyah Erowati menuturkan inilah salah satu upaya untuk mengangkat geosite agar lebih dikenal masyarakat terutama wisatawan. Walaupun lokasinya jauh dari kota, namun inilah salah satu cara untuk mengangkat potensi daerah. Dyah juga berharap akan banyak event yang diselenggarakan di Batu Bedil dan juga geosite lainnya.
“Dulu orang ke Belitung cukup tiga hari dua malam, kalau sekarang para wisatawan sudah banyak yang menambah waktu kunjungannya, bahkan sampai enam hari, ” ungkap Dyah pada penutupan Festival Geopark IV di kawasan pantai Batu Bedil Desa Sungai Padang Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, Minggu (1/12/2019).
Dyah menambahkan, pada gelaran Festival Geosite yang berlangsung selama tiga hari sejak 29 November 2019 sampai 1 Desember 2019 ternyata mengungkap potensi daerah yang selama ini belum banyak diketahui wisatawan, terutama pada kulinernya. “Kemaren ada sajian buah paku (pakis) dan saya sangat suka dengan sambel terasi dan sambel serainya, rasanya luar biasa enak,” tambah Dyah.
Pada awal sambutannya, Dyah menceritakan alasan memilih pantai Batu Bedil sebagai salah satu lokasi geosite. Pertama kali ke pantai Batu Bedil bersama dengan pihak BUMD, awalnya timbul rasa takut akan serangan ukar karena lokasinya dipenuhi semak belukar, namun karena keindahan pantainya, sejarah serta legendanya membuat tim Geopark Belitong memasukkan Batu Bedil sebagai salah satu geosite.
“Batu Bedil penuh dengan batu besar dan saat terkena hempasan gelombang akan mengeluarkan suara dentuman seperti bedil,” terangnya.
Festival Geopark resmi ditutup oleh Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas dari Kementerian Pariwisata RI, Larasati Setyaningsih, dihadiri Bupati Belitung, beberapa Kepala OPD, Camat Sijuk serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Belitung dan diramaikan oleh masyarakat sekitar. Siti Rofiqoh/IKP