Tanjungpandan, Media Center – Sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah di Kabupaten Belitung mengikuti pelatihan memulai, korespondensi, serta simulasi kegiatan ekspor. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Tenaga Kerja (KUKMPTK) bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Indonesia Exim Bank.
Gerald Setiawan Grisanto, kepala divisi advisitory services Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Indonesia Exim Bank menyebutkan bahwa keseriusan pengembangan pariwisata akan membawa produk-produk ikut berkembang.
“Kami melihat banyak sekali potensi yang bisa kami dorong untuk bisa bapak ibu ekspor,” ungkap Gerald saat memberikan sambutan pada selasa (10/09/2019).
Gerald menyebutkan bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami defisit perdagangan. Cara untuk menghadapi hal ini adalah dengan meningkatkan ekspor. Jadi ketika melakukan ekspor tidak hanya menguntungkan diri sendiri namun juga membantu negara. Workshop ini juga akan mempelajari cara memasarkan produk secara online.
Menanggapi hal ini Sekretaris Daerah, M.Z. Hendra Caya mengharapkan pelatihan seperti ini bukan yang terakhir di Belitung, namun nantinya dapat diupgrade dari jenis pelatihan dan jumlah peserta. Sekda juga berharap workshop ini dapat dimanfaatkan dengan baik.
Lanjut Hendra Caya menyebutkan bahwa di Provinsi kepulauan Bangka Belitung pelabuhan yang bisa menyelenggarakan kegiatan ekspor impor hanya ada dua, yaitu pelabuhan Tanjung Pandan dan pelabuhan Pangkal Balam.
Dengan kehadiran sektor pariwisata, menurut Sekda Hendra Caya akan mengurangi sektor tambang. Namun pemerintah Belitung juga tidak melarang barang tambang, namun harus dalam bentuk barang setengah jadi atau barang jadi. (Arlan/IKP)