Sijuk, Media Center – Desa Air Seruk dan Tanjong Binga dipilih jadi lokasi pemanfaatan lahan bekas tambang (kulong) dan limbah ikan. Aksi ini diprakarsai oleh konsorsium Berikanesia Lestari dan didukung oleh Goto Impact Foundation, Rabu (30/04/2025) di Aula Desa Air Seruk.
Varyan Griyandi, Perwakilan Goto Impact Foundation menyebut inovasi Berikanesia Lestari ini memiliki sejumlah program yang dilakukan di Belitung. Program-program tersebut diantaranya memberikan tambahan gizi, pemanfaatan lahan bekas tambang, pengolahan limbah ikan dan pemberdayaan UMKM.
Varyan menyebut tim dari Berikanesia sendiri sudah berada di belitung sejak 6 bulan terakhir dan rencanannya akan menetap selama satu tahun. Menurutnya program yang disusun merupakan hasil pengamatan dan elaborasi tentang kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Mereka tidak membawa solusi dari jakarta atau bandung tapi mencari solusi yang benar-benar di butuhkan masyarakat,” ucap Varyan.
Varyan berharap upaya ini nantinya dapat terus dilakukan oleh masyarakat, meski program ini sudah berakhir. Selain menjaga kelestarian lingkungan, program ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Belitung.
“Harapan meskipun nantinya program Berikanesia tidak lagi disini, program ini dapat berjalan terus oleh masyarakat,” imbuh Varyan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Yasa menyebut upaya yang dilakukan konsorsium Berikanesia Lestari ini merupakan salah satu solusi ekonomi biru baru. Salah satu masalah yang ada di Belitung sendiri yaitu limbah ikan yang menjadi salah satu penyumbang sampah di Belitung.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Berikanesia Lestari dalam mencari solusi ekonomi biru, tentunya hal ini juga membantu ekonomi masyarakat Belitung,” ucap Yasa.
Berikanesia Lestari sendiri mengolah limbah ikan ini menjadi pakan ikan. Pakan ikan ini nantinya dimanfaatkan untuk tambak ikan di lahan bekas tambang timah. (Narasi : Arlan / Redaktur : Verry)