Home > Berita > Olahraga > CERITA HAMDATI, 33 TAHUN BERGELUT DENGAN SEPAK TAKRAW DI PULAU BELITUNG

CERITA HAMDATI, 33 TAHUN BERGELUT DENGAN SEPAK TAKRAW DI PULAU BELITUNG

Tanjungpandan, Media Center – Olahraga Sepak Takraw di Pulau Belitung belum sangat popular dibandingkan Bola Volly ataupun Sepak Bola. Tidak banyak yang tau ternyata di Pulau Belitung juga memiliki atlet yang pernah membawa nama Kabupaten Belitung melalui lahraga sepak takraw hingga ke tingkat Nasional. Senin (31/07/2023) Ditemui di sela – sela Training Centre (TC) Tim Sepak Takraw Kabupaten Belitung yang akan berlaga pada ajang Porprov bangka Barat Agustus Mendatang, Hamdati Pelatih Tim Putri Sepak Takraw Kabupaten Belitung membagikan kisah inspiratifnya dalam menggeluti olahraga Sepak Takraw

Pria Kelahiran Tanjungpandan, 19 Agustus 1966 yang akrab disapa Pak Abok ini bercerita awal mulanya menngenal sepak takraw ketika mengikuti Pertandingan antar desa di Kecamatan Tanjungpandan sekitar tahun 1989. dirinya awalnya merupakan pemain salah satu club sepak bola, tetapi setelah mengenal sepak takraw dirinya mulai focus untuk berlatih dan menekuni olahraga tersebut. Ketekunannya membuahkan hasil, dirinya dipanggil untuk memperkuat Tim Sepak Takraw Kabupaten Belitung pada ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sumatera Selatan Tahun 1992, keikutsertaannya pada ajang Porda Sumsel tak pernah Absen hingga Porda VI Sumsel. Hal ini membuatnya juga dipanggil untuk memperkuat Tim Sumatera Selatan pada Kejuarda Sepak Takraw Tahun 1997 di Bengkulu. Sejak berdiri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Porprov Babel pertama kali digelar di Kabupaten Bangka. Pada ajang tersebut Hamdati dkk berhasil membawa Medali Emas untuk Kabupaten Belitung.

Perjalanan Hamdati pun mulai meroket hingga ketingkat nasional, dirinya ikut dalam Kejurnas Sepak Takraw di Istora Senayan mewakil Provinsi Babel pada Tahun 2002. Namun belum menorehkan prestasi juara. Langkahnya sempat terhenti oleh cidera dan faktor ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi Sepanjang menjadi Atlet yang membawa nama harum Kabupaten Belitung dirinya bekerja di beberapa Rumah Makan Padang. Hingga akhirnya pada tahun 2003 dirinya diterima bekerja sebagai Tenaga Honorer Administrasi di Kantor Kelurahan Pangkalalang hingga saat ini.

Kecintaannya dengan olahraga sepak takraw menggerakkan dirinya untuk melahirkan bibit – bibit atlet dengan menjadi Pelatih Esktra Kurikuler Sepak Takraw di berbagai SD dan SMP di Kabupaten Belitung. Bermodalkan lisensi pelatih yang dimilikinya, Ia hadir mengisi kegiatan ekstra kurikuler bahkan ada beberapa sekolah yang dirinya tidak meminta bayaran sebagai pelatih. Kepiawaiannya dalam melahirkan bibit – bibit sepak takraw ini membuat dirinya dipanggil sebagai Pelatih Tim Sepak Takraw Kabupaten Belitung. Pada ajang Porprov Tahun 2006 di Kabupaten Belitung, Tim nya menjadi bagian yang menghantarkan Kabupaten Belitung sebagai Juara Umum pada saat itu.

Kini diusia yang tidak lagi muda, Suami dari Lisgiati ini masih tetap menekuni olahraga sepak takraw, Setiap sore dirinya hadir sebagai pelatih ditengah – tengah atlet Sepak Takraw Kabupaten Belitung yang akan berlaga pada Porprov VI di Kabupaten Bangka Barat. Sosoknya yang santun dan sabar dalam melatih, membuat dirinya sangat disegani namun dicintai oleh para atlet.

“Saya hanya berharap kedepan akan lahir atlet sepak takraw dari Kabupaten Belitung yang mengharumkan nama Belitung ditingkat Nasional maupun Internasional, itulah kenapa hingga saat ini saya masih hadir untuk Sepak Takraw di Kabupaten Belitung karena saya ingin melihat mimpi saya ini menjadi kenyataan dikemudian hari”, ujarnya dengan mata berkaca – kaca

Seraya menambahkan perlu kerja keras untuk mempopulerkan Olahraga Sepak Takraw di Kalangan Masyarakat. “Kita harus mengagendakan turnamen secara rutin karena ini merupakan cikal bakal dari lahirnya prestasi atlet. Semoga ini menjadi perhatian dari Pengkab PSTI Belitung, KONI maupun Pemerintah Daerah”, tutupnya