TANJUNGPANDAN – MC-Belitung Lazimnya pasar, selalu ada pertemuan dua pihak yakni penjual dan pembeli dan uang menjadi alat bukti pertemuan, kecuali hari ini (11/5/2019). Terdapat 30 unit tenda penjual yang melayani pembeli.
Hari ini, Bupati Belitung Sahani Saleh dan Wabup Belitung Isyak Meirobie meresmikan dimulainya transaksi tanpa uang tunai (cashless payment) . Sebagaimana berkah dan rezeki, tidak mesti berwujud namun jika terlihat baiknya kita bersujud.
Agak jauh dari tentang penjual, pembeli bisa menukar uang tunai di counter Go-Pay. ” Pembeli menukarkan uang tunai agar bisa bertransaksi dan sebelumnya kami mendaftar diri melalui aplikasi Go-Pay. Setelah itu tinggal memilih makanan,” kata Yoyok-penjual makanan dari Komunitas Bekemas Belitong.
Transaksi Yoyok dan pembeli pun berlangsung cepat. Mereka tidak perlu mengembalikan uang karena aplikasi Go-Pay sudah melakukan pengembalian uang tunai alias cashback.
Tidak semua makanan diperdagangkan karena Dinas Perdagangan yang memfasilitasi peluncuran Ramadhan Food Street ini sudah menyediakan takjil berbuka puasa gratis.
Berbagi berkah diharapkan menguntungkan kedua belah pihak dan jalan kemuning menjadi saksi pertemuan mereka yang berharap berkah. Jalan Kemuning ini dulunya berada kawasan Emplasemen Belanda dan menyatu dengan kawasan Juliana Park.
Sehingga tak berlebihan jika dikatakan berkah warisan budaya di era tambang timah Billiton Maatschappij menjadi warna tersendiri memasuki era transaksi non tunai kaki lima. Oleh panitia kawasan food street ini dilengkapi tempat sampah dan meja-kursi untuk menikmati makanan.
Berlah ini berwujud kebersamaan dan di ujung jalan Kemuning ada sebuah menjadi tua Al Ihram yang juga didirikan setelah Belanda mengalihkan kelolaan kepada On Timah dalam prosesi overgave overnaam tahun 1950.
Maka yang berwujud mesti dibarengi bersujud. Sontak jamaah sholat Maghrib memenuhi ruang mesjid. Semua ingin mendapatkan berkah dari Ramadhan, semua ingin berbagi berkah