Sijuk, Media Center – Pulau Belitung saat ini masih menunggu hasil penilaian sebagai salah satu Unesco Global Geopark. Sebagai salah satu pulau yang memiliki kekayaan alam dan budaya, Belitung berpotensi untuk menambah jumlah Geosite yang dimiliki.
Dyah Erowati, Ketua Harian Pengelola Geopark Belitung menyebutkan jika Belitung berpotensi menambah jumlah geosite hingga lebih dari 40 titik. Hal ini disampaikan Dyah saat malam penutupan Geopark ke IV di Pantai Batu Bedil pada minggu (01/12/2019). Saat ini Belitung sudah membuka 17 geosite.
“Saat ini kita baru terbatas pada 17 geosite, tetapi sebetulnya masih banyak lagi potensi sampai 40 lebih,” ujar Dyah.
Dyah menyebutkan beberapa geosite yang berkembang cukup maju. Geosite-geosite tersebut diantaranya Bukit Peramun, Juru Sebrang, Batu Bedil.
Namun Dyah menyayangkan ada satu geosite yang menurun, yaitu geosite Kuale. Menurut Dyah pada tahun 2017 banyak tamu yang datang dari luar negeri, seperti Korea, Jepang, Prancis, Jerman. Untuk itu Dyah berharap komunitasnya dapat meramaikan kembali aktivitas di Geosite Kuale.
“Mudah-mudahan komunitasnya bersatu kembali, dengan Pak Kades dan Pak Camat, buka lagi destinasinya,” imbuh Dyah.
Menurut Dyah semenjak dibukanya banyak titik geosite, wisatawan yang berkunjung ke Belitung memiliki banyak opsi destinasi. Jika dulu wisatawan berkunjung ke Belitung hanya 2 hingga 3 hari, sekarang lama kunjungan bisa mencapai 6 hari. (Arlan/IKP)