Tanjungpandan, Media Center – Jelang lebaran Idul Fitri 1445 H, Pemerintah Kabupaten Belitung adakan rapat koordinasi pada Rabu (03/04/2024) dengan sejumlah pihak terkait. Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, Hendra Caya ini dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, seperi Perum Bulog, Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung, sejumlah agen serta beberapa pihak terkait lainnya.
Sekda Belitung Hendra Caya menjabarkan sejumlah komoditas yang menjadi perhatian jelang lebaran. Komoditas-komoditas ini diantaranya yaitu; beras, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, dan daging sapi. Terkait ketersediaan pangan, Sekda Hendra menyebut bergantung pada angkutan yang masuk ke Belitung.
“Tapi tidak bisa kita intervensikan masalah angkutan. Kalau angkutankan masalah dari sana. Kalau beras walaupun keputusan disana (distributor) tapi kita punya beras SPHP dari Bulog,” ujar Sekda Hendra.
Terkait ketersediaan stok beras saat ini terdapat 739,3 ton, pihak Bulog mengkonfirmasi bahwa stok beras di gudang masih berkisar 400 ton. Perum Bulog juga akan mendapat tambahan stok 200 ton jelang lebaran nanti. Pasca lebaran, stok tersebut akan ditambah kembali sebanyak 600 ton.
Untuk beras premium dan medium, Pihak distributor mengaku ketersediaan beras masih cukup aman. Distributor BTK misalnya secara rutin mengirimkan beras sebanyak 30 ton sampai 60 ton tiap minggunya.
Sekda juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi lebaran. Dirinya meminta masyarakat untuk lebih bijaksana dalam berbelanja.
“Apalagi di bulan Ramadhan ini, kita harus pandai-pandai dan bijaksana. Kalaupun harus membeli apa yang kita butuhkan dulu, dan saya berharap pihak distributor bisa membantu untuk ketersediaan stok beras serta bahan pokok lainnya dengan harga yang stabil namun jika ada kenaikan pun, tidak begitu melonjak.” imbau Sekda Hendra.
Menurutnya ditengah kondisi saat ini, akan lebih bijak untuk tidak memaksakan belanja hal yang bukan kebutuhan pokok. Hal ini nantinya akan mengantisipasi terjadinya inflasi tinggi.
Sekda Hendra juga tidak memungkiri bahwa akan penurunan daya beli masyarakat di pasar. Hal ini dipengaruhi oleh kelompok penambang timah yang tidak dapat menjual hasil tambang. Sekda berharap ada solusi konkrit dari Pemerintah pusat guna mengatasi masalah yang tengah melanda masyarakat Bangka Belitung saat ini.
Hal ini dikonfirmasi data dari BPS yang nenyebutkan adanya deflasi bulan maret 2024 di Kota Tanjungpandan sebesar 0,54% untuk month to month, 0,29% year to date serta 1,80% untuk year to year.
Pemerintah Kabupaten Belitung sampai saat ini telah melaksanakan kegiatan pasar tani, gerakan pangan murah dan bantuan program baguk. Program baguk yaitu berupa bantuan bibit untuk kampung berupa bibit ayam dan tanaman buah untuk kelompok masyarakat. (Narasi: Berry / Editor : Arlan / Redaktur : Verry)