Home > Berita > Layanan Publik > Ratusan Nelayan Belitung Ikuti Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan

Ratusan Nelayan Belitung Ikuti Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan

Tanjungpandan, Media Center – Sejumlah 100 nelayan dan penyuluh perikanan ikuti sekolah lapang cuaca nelayan. Kegiatan ini diselenggarakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi H. AS Hanandjoeddin Tanjungpandan di Kulong Keramik, pada rabu (30/03/2022). Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Belitung, Kepala Dinas Perikanan, dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Belitung.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi H. AS Hanandjoeddin Tanjungpandan Charles mengatakan kegiatan ini ditujukan memberikan pelatihan kepada nelayan agar dapat menggunakan informasi cuaca dari BMKG.

” Jadi Sekolah Lapangan Cuara Nelayan ini, ini kan baru pertama kali berlangsung di Belitung, tujuan kita sebenarnya untuk memberikan pendidikan,” ungkap Charles.

Selain itu, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie meyakini aplikasi ini akan sangat membantu nelayan di Belitung. Terutama karena  banyak masyarakat Belitung yang berprofesi sebagai nelayan.

Selain itu, Sub Koordinator Manajemen Observasi Meteorologi Maritim BMKG Pusat Bayu Edo Pratama menjelaskan untuk melihat cuaca dan melihat lokasi tangkapan ikan yang lebih banyak.

“Supaya nelayan itu bisa mendapatkan informasi secara mudah, tepat. Sehingga itu mendukung mereka dalam berlayar, melaut, keselamatan dan juga untuk menambah tangkap ikannya supaya melimpah,” jelas Bayu.

Menurut Bayu, ada beberapa cara yang dapat nelayan lakukan untuk mengakses data BMKG, yaitu dengan mendownload aplikasi INA-WIS BMKG serta mengakses link https://maritim.bmkg.go.id/

“Jadi di aplikasi itu ada informasi tangkap ikan, potensi ikannya di mana, ada koordinatnya. Dan di situ akan ada informasi cuacanya juga, ada (ketinggian) gelombangnya, kekuatan angin dan ada peringatan dini,” jelasnya.

Kemudian kata Bayu, mereka akan menggalakkan ke seluruh Indonesia agar pemahaman nelayan dapat terus meningkat. Apalagi katanya, saat ini nelayan sangat butuh akan informasi cuaca, yang di mana akibat pemanasan global perubahan cuaca sering tidak menentu.

” Jadi tidak bisa lagi menggunakan ilmu turun temurun, sebab adanya perubahan iklim ini membuat kondisi cuaca semakin bergeser, dan BMKG dengan teknologi mencoba menjembatani itu memberikan informasi kepada nelayan,” tandasnya.(Arlan/IKP)