Tanjungpandan, Media Center– Covid-19 tidak hanya memberikan dampak kesehatan bagi masyarakat. Namun juga membuat masyarakat terhalang untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk mencari rezeki. Hal ini menimbulkan keprihatinan dari pemerintah Kabupaten Belitung yang kemudian memprogramkan bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19.
Guna menghindari tumpang tindih penerima bantuan, Pemerintah Kabupaten Belitung menerapkan aplikasi berbasis real time. Aplikasi ini digunakan untuk mengetahui apakah calon penerima juga menerima bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi. Jika sudah menerima bantuan lain, maka calon penerima bantuan digugurkan dari penerima Bansos Pemkab Belitung.
“Dari Diskominfo membuat program yang baik sekali, agar tidak terjadi tumpang tindih data. Dari program itu diketahui apakah penerima PKH dan BPNT dan juga program lainnya, apabila KK-nya sudah terdaftar tidak mungkin akan keluar lagi namanya,” terang Sekretaris Daerah Hendra Caya dalam diskusi pagi di radio suara praja, rabu (13/05/2020).
Menurut Sekda Hendra sampai saat ini sudah ada 9561 keluarga yang akan menerima Bansos. Meski demikian, Sekda Hendra menyebutkan kemungkinan masih ada beberapa keluarga yang belum terdata sebagai penerima bantuan. Pemerintah Kabupaten Belitung akan terus melakukan validasi terhadap data penerima bantuan tiap bulannya.
“Mungkin masih ada yang belum tervalidasi atau datanya tidak lengkap, akan terus kita validasi di Kominfo, kalau sudah lengkap akan disalurkan bantuan itu,” imbuh Sekda Hendra.
Pemerintah Kabupaten Belitung telah menyiapkan bantuan berbentuk sembako senilai 250.000 rupiah. Bantuan ini akan diberikan selama 4 bulan berturut-turut mulai Mei ini. (Arlan/IKP)