Tanjungpandan, Media Center – Literasi seiring sejalan dengan tingkat pendidikan. Kemampuan literasi warga negara dalam satu negara diyakini akan mempermudah jalannya pembangunan. Upaya meningkatkan kemampuan literasi dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung salah satunya dengan mengadakan festival litetasi dan kampanye aktivitas Baca Tulis pada Senin (21/10/2019) di Hotel Biliton.
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie menyebutkan bahwa literasi menjadi syarat bagi seseorang untuk menuju kehidupan yang lebih baik.
“Literasi merupakan jembatan melewati kesengsaraan menuju sebuah harapan,” ungkap Wabup Isyak.
Literasi memang sudah seharusnya tidak dipisahkan dengan kehidupan. Kepala Badan Kebahasaan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dadang Sunendar mengisahkan tentang seorang narapidana politik yang terkenal. Narapidana tersebut bersedia dihukum seumur hidup namun dengan syarat tidak dipisahkan dengan buku.
Dadang juga menyebutkan bahwa dari 10 besar negara terhebat dunia dalam hal perekonomian, stabilitas politik dan lain-lain memiliki masyarakat dengan kemampuan literatur yang baik.
“Tidak ada satupun yang tidak literat semuanya literat,” ujar Dadang Suhendar
Oleh karena itu kemampuan literasi sudah menjadi syarat sebuah negara tumbuh dan bertahan dengan baik. Lanjut Dadang menyebutkan bahwa dalam forum ekonomi dunia tahun 2015 pernah disepakati bahwa sebuah negara hanya bisa bertahan di abad ke 21 dan seterusnya, apabila bangsa dan masyarakatnya menguasai literasi dasar. Literasi dasar ini mencakupi literasi baca tulis, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi numerik, dan literasi kebudayaan dan kewarganegaraan.
Lanjut Dadang menyebutkan bahwa sampau saat ini ada Badan Kebahasaan dan Perbukuan telah berhasil menghimpun 718 bahasa daerah yang telah terindentifikasi. Jumlah ini meningkat 50 jenis dibandingka tahun sebelumnya. Namun jumlah bahasa daerah di Indonesia belum teridentifikasi secara keseluruhan. Di papua saja ada lebih dari 400 jenis bahasa daerah yang digunakan.
Wakil Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Abdul Fatah menyebutkan bahwa untuk menjawab tantangan zaman masyarakat Indonesia harus mampu menguasai literasi yang dibarengi dengan kemampuan menggunakan teknologi informasi 4.0.
Kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan kesepakatan bersama kementrian pendidikan dan kebudayaan dengan provinsi kepulauan Bangka Belitung tentang Kebahasaan dan Perbukuan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Arlan/IKP)