Sijuk, Media Center – Media menjadi salah satu institusi dengan peran sentral dalam penanggulangan kebencanaan. Selain pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan relawan, media merupakan bagian dari pentahelix penanganan bencana. Oleh karena itu media massa dituntut untuk cerdas dalam menyampaikan informasi kebencanaan. Hal ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia, Deni Monardo saat menutup acara jambore nasional relawan bencana 2019, di desa Keciput pada jumat (11/10/2019).
“Media memerankan peran penting dan harus cerdas dalam menyampaikan pesan-pesan yang bisa memberikan edukasi. Baik pada saat pencegahan, maupun saat terjadinya bencana,” ungkap Deni.
Peran luar biasa media dalam penanggulangan bencana menurut Deni dapat dilaksanakan dengan menyampaikan informasi yang dapat mengedukasi masyarakat. Terutama karena Indonesia berada di tengah cincin api.
“Media memiliki peran yang sangat luar biasa. media bisa menjadi bagian dari edukasi bangsa kita untuk memahami bahwa kita hidup ditengah cincin api,” tambah Deni
Indonesia memang berada di atas banyaknya patahan-patahan lempeng bumi. Oleh karena itu Deni berharap masyarakat dapat dengan sadar dan waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Selain bencana gempa dan gunung berapi, Deni mengingatkan bahwa bencana d di Indonesia juga terdiri dari bencana hidrometeorologi yang sebagian besar penyebabnya adalah perilaku manusia.
Deni berharap masyarakat dengan sadar untuk tidak melakukan tindakan yang merusak lingkungan. Perilaku menebang pohon, membakar hutan, membakar ladang lahan gambut, merusak ekosistem, dan membuang limbah sudah menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya bencana. (Arlan/IKP)