Tanjungpandan, Media Center– Hutan Kemasyarakatan Juru Sebrang menjadi salah satu contoh pemanfaatan lahan bekas tambang berbasis ekosistem. Sebelumnya hutan di kawasan juru sebrang mengalami kerusakan yang cukup parah akibat penambangan timah sejak tahun 1948 hingga 1981.
Saat ini masyarakat sekitar bersama dengan pemerintah kabupaten Belitung dan yayasan juru sebrang bersinar telah melakukan banyak konservasi terhadap lahan ini. HKm juru sebrang saat ini menjadi kawasaan taman kaau Belitung (Belitung Mangrove Park). Selain tanaman magrove sejumlah populasi kepiting bakau juga mulai di kembangbiakan kembali. Hal ini disampaikan Marwandi, selaku ketua HKm Juru Sebrang.
“Program ini ditujukan untuk merehabilitasi lahan bekas tambang menjadi lahan konservasi dan wisata,” ungkap Marwandi, pada acara scalling up dan media visit yang digagas Bapenas dan yayasan Indonesian Climate Change Trust Fund (ICCTF) serta USAID di kawasan gusong bugis pada jumat (11/10/2019).
Menurut Marwandi upaya yang dilakukan selama ini telah memberikan dampak yang cukup baik bagi konservasi lahan dan mengembangkan perekonomian masyarakat. Pada tahun 2018 jumlah pengungjung HKm Juru Sebrang mencapai lebih dari 74.000 pengunjung. Sampai bulan oktober 2019 ini jumlah pengunjung telah mencapai lebih dari 62.000 orang.
Bupati Belitung, Sahani Saleh menyebutkan hal yang senada. Menurutnya meski kawasan ini telah mengalami eksplorasi timah berpuluh tahun namun harus ada kemanfaatan yang bisa diambil masyarakat dari kawasan tersebut.
“Meski disini timah sudah berlalu namun bekasnya masih tersisa. Sisa-sisa in lah yang harus dimanfaatkan untuk kemakmuran masyarakat,” ungkap Bupati Sahani.
Lanjut Bupati Sahani menyebutkan bahwa lahan bekas tambang di Belitung cenderung aman untuk dimanfaakan kembali. Hal inj dikrenakan proses tambang di Belitung tidak menggunakan bahan kimia. Lahan-lahan ini dalam kurun waktu 2 tahun bisa kembali dihidupi ikan-ikan air tawar.
Medrilzam selaku direktur lingkungan hidup Kementrian PPN/BAPPENAS merangkap sekretais MWA ICCTF menyebutkan bahwa HKm juru sebrang sudah banyak berkembang. Dirinya mengaku bahwa hari ini adalah kunjungan ketiga. Dibandingkan kunjungan sebelumnya peningkatan infrastuktur pendukung, dan atraksi sudah jauh meningkat. (Arlan/IKP)