Home > Berita > Olahraga > Empat Permainan Tradisional Diperlombakan Dalam Ajang Invitasi Olahraga Tradisional

Empat Permainan Tradisional Diperlombakan Dalam Ajang Invitasi Olahraga Tradisional

Tanjungpandan, Media Center – Empat cabang olahraga digelar dalam acara invitasi olahraga tradisional. Permainan seperti Enggrang, Bakiak, Sumpitan, dan Hadang yang dulu akrab dimainkan masyarkat kini diperlombakan. Sebanyak 171 Atlit dan Official dari 7 Kabupaten/kota se-provinsi Kepulauan Bangka Belitung turut serta dalam kegiatan tahunan ini. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, 25-26 Juni 2019 di Pantai wisata Tanjung Pendam.

Dalam sambutannya, Asisten II Setda Kabupaten Belitung, Jasagung Hariyadi menyebutkan bahwa Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam melestarikan budaya. Apalagi keberadaan olahraga tradisional mulai langkah generasi muda. Menurut beliau event ini harus terus digalakkan agar warisan budaya ini dapat lebih dicintai oleh anak-anak. Karena kegiatan olahraga seperti ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Jasagung Berharap agar lomba ini dapat berkontribusi positif dalam memberikan tempat dalam memberikan tempat bagi generasi terbaik daerah, generasi penerus bangsa untuk menunjukan bakat dan prestasi . Pemenang lomba ini nantinya akan berpartisipasi dalam pegelaran lomba olahraga tradisional tingkat nasional tahun 2019 yang akan diadakan di Samarinda, Kalimantan Timur.

Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah menyebutkan jika pada perhelatan lomba olahraga tingkat nasional tahun2017 Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mampu merebut juara ke 3, beliau meminta dalam perhelatan tahun ini kontingen Bangka Belitung dapat menaikan target untuk bisa menembus posisi 2 besar.

Wagub menilai bahwa jika olahraga tradisional seperti ini tidak dilestarikan, maka keaslian nilai-nilai budaya akan terpinggirkan dan hilang karena tergerus budaya asing yang masuk ke Indonesia. Permainan-permainan ini juga diharapkan untuk dapat menyentuh bagian-bagian dari masyarakat, agar identitas bangsa tidak menghilang. (Arlan/IKP)