Seliu MC-BELITUNG Bupati Belitung Sahani Saleh, S. Sos menyatakan listrik merupakan infrastruktur dasar yang wajib dibangun pemerintah selain jalan, air bersih. Hal ini jugalah yang akan menjadi upaya pengembangan pariwisata Eco Green di Desa Pulau Seliu.
Sebagian besar lahan sudah dibeli oleh investor dan untuk pengembangannya diperlukan ketersediaan listrik. “Sebagai salah satu langkah awal pengembangan nya adalah dengan memberikan bantuan kompor induksi ke luruh Kepala Keluarga”, ujar Sahani usai peresmian Peresmian 100% Penggunaan Kompor Induksi Pelanggan PLN dan Penyalaan Listrik 24 Jam di Pulau Seliu di Aula Desa Pulau Seliu Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung, Rabu (22/5/2019).
Dalam hal ini, PLN berikan dukungan kepada Desa Pulau Seliu sebagai tujuan wisata Eco Green dengan mengaliri listrik selama 24 jam setiap harinya. General Manajer PLN Wilayah Bangka Belitung, Abdul Mukhlis menjelaskan untuk infrastruktur di Pulau Seliu selama ini pihaknya sudah menyiapkan kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 415 KVA namun belum sempat sepenuhnya dihidupkan. Setelah adanya berbagai program salah satunya program Eco Green maka untuk mengimbanginya kegiatan ini dengan menghidupkan listrik.
Mengenai biaya yang timbul untuk pemakaian listrik, Mukhlis menyebutkan bahwa visi dan misi PLN adalah dengan keberadaannya maka akan ada pertumbuhan ekonomi. “Sehingga jika ekonomi tumbuh dan masyarakat mampu maka pada saatnya nanti akan menjadi efisien”, terang Mukhlis. Pihaknya juga tengah berupaya untuk mencari energi murah lain, misalnya bisa menggunakan CPO atau solar cell bahkan yang paling murah adalah menggunakan sampah sehingga biaya yang sekarang digunakan untuk membeli energi fosil bisa ganti dengan yang lebih murah.
Menyikapi hal ini, Sahani menambahkan dengan kekayaan alam yang dimiliki Pulau Seliu diharapkan bisa segera beralih dari fosil menjadi solar cell. Saat ini Pemkab Belitung telah menjalin kerjasama dengan LIPI dan berdasarkan hasil penelitian kemungkinan di Pulau Seliu akan menggunakan solar cell dengan angin karena jika menggunakan CPO dikawatirkan akan sulit mengingat di Pulau Seliu tidak memiliki lahan kebun kelapa sawit. “Intinya kita memang sudah mengarah kesana dan inilah tahap awalnya, Saya yakin 10 tahun kedepan hal ini akan terwujud”, harap Sahani.(Mc-Belitung/Siti Rfiqoh)