Home > Berita > Layanan Publik > Musim Penghujan Datang, Tiga Daerah Ini Diminta Waspada

Musim Penghujan Datang, Tiga Daerah Ini Diminta Waspada

Tanjungpandan, Media Center – Memasuki musim penghujan Pemkab Belitung mulai melakukan persiapan terhadap kehadiran bencana. Dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana di ruang rapat pemkab. Belitung pada jumat (10/05/2019) disebutkan ada 3 daerah yang menjadi perhatian dalam penanganan bencana. Daerah-daerah tersebut diantaranya yaitu kampung Amau, Kampung Parit, Dan Desa Kembiri.

Asisten Bidang Pemerintah Kabupaten Belitung, Mirang Uganda, menyebutkan bahwa daerah-daerah ini seakan rutin disambangi banjir. Mirang menyebutkan bahwa topografi kampung amau memang sulit untuk menghindari banjir, karena merupakan dataran rendah, dan berbentuk seperti kawah kuali.

“Parit, amau, kemiri secara topografinya sulit untuk menghindari banjir”,ungkap Mirang.

Curah hujan yang tinggi, serta jika ditambah dengan naiknya permukaan laut membuat banjir sulit dihindari. Sebagai contoh Mirang menyebutkan bahwa Kampung Amau sulit untuk menghindari banjir karena dilalui oleh 2 aliran sungai yang datang dari pasar impres dan kampung Ujung, terutama di kawasan Jalan Anwar Aid.

Untuk itu Pemkab Belitung telah menyiapkan beberapa langkah untuk menghadapi banjir. Salah satunya adalah dengan membentuk relawan-relawan di beberapa desa. Pemkab juga telah bersiap untuk melakukan pemisahan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) menjadi satu badan sendiri, sehingga bisa fokus dalam menghadapi permasalahan bencana.

Lanjut Mirang menyebutkan bahwa masyarakat perlu diberikan sosialisasi terkait penanggulangan dini bencana, sehingga masyarakat yang terdapat tidak panik dalam menghadapi bencana. Dirinya menyebutkan bahwa perlu pengerjaan strategis dalam jangka panjang untuk menghadapi permasalahan banjir ini dan pemerintah daerah telah mempersiapkan ini.

Menanggapi hal ini kepala bidang BPBD, Ahmad Rani menyebutkan bahwa kejadian bencana di belitung secara umum bisa dimaknai sebagai fenomena atau rutinitas alam. Kondisi Amau dan Kembiri dengan permukaan yang unik memang berada di pusat berkumpulnya air.

Lanjut Rani menyebutkan bahwa yang perlu diketahui masyarakat adalah cara untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi banjir. Caranya bisa dengan mengetahui ketinggian air, mempersiapkan barang apa saja yang perlu dibawah saat banjir, dan kemana harus mengungsi. Cara ini bisa dilakukan agar kerugian akibat banjir bisa diminalisir.(Arlan/IKP)