(Tanjungpandan). Dari waktu ke waktu Belitung mengalami perubahan ke arah yang semakin lebih baik dan positif tentunya. Tiga sektor unggulan atau prioritas pembangunan Belitung mulai menampakkan kemajuan, yaitu Pariwisata, Perikanan dan Kelautan serta Perhubungan. Setiap harinya, kunjungan wisatawan nusantara dan manca negara tiada henti. Membuat Belitung sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata terbaik Indonesia terus mengembangkan sayapnya melalui pembenahan berbagai infrastruktur pendukung. Bandingkan saja jumlah hotel dan tempat penginapan lainnya lima tahun lalu dengan kondisi hari ini, jauh mengalami peningkatan dari sisi kuantitas dan kualitasnya. Sebagai daerah yang sedang berkembang, pastinya Belitung harus makin gesit dalam berbenah diri sehingga memiliki daya saing tinggi bersama dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Booming novel dan film “Laskar Pelangi” karya putera daerah Andrea Hirata memberi arti penting bagi percepatan pembangunan, utamanya terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Belitung. Prestasi ini harus diimbangi dengan kesiapan serta perbaikan di sektor-sektor lain. Sumber daya manusia dan infrastruktur pendukung menjadi hal mutlak yang harus benar-benar diperhatikan untuk mendukung pembangunan.
Sebagai daerah yang sedang berkembang, tentunya banyak kendala yang akan dihadapi, seperti harus adanya transparansi dan partisipasi publik, transportasi publik, transaksi non tunai, manajemen limbah, energi, keamanan, data dan informasi. Semua hal ini harus didukung atas penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat serta memadai. Singkatnya, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi serta penerapan elektronifikasi merupakan aspek penting guna mengatasi hal tersebut. “Smart City” sebagai sebuah konsep sekaligus program yang telah diterapkan di sejumlah daerah perkotaan di Indonesia adalah solusi tepat untuk mengatasi semua kendala. Ke depan, diharapkan dengan aplikasi “Kota Cerdas”, Smart City ini pelayanan pemerintah Kabupaten Belitung lebih optimal guna menghasilkan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.
Pengembangan kota menjadi sebuah Smart City yang terdiri dari 3 (tiga) konsep: smart economy, smart environment, dan smart system platform. Konsep-konsep ini sejalan dengan program pemerntah melalui Bappenas, yang telah menetapkan peta jalan (road map) pembangunan perkotaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Setidaknya sudah ada pengembangan 7 (tujuh) kawasan metropolitan, 5 (lima) kawasan metropolitan baru, 10 (sepuluh) kota baru publik, 20 (dua puluh) kota otonom, dan 39 (tiga puluh sembilan) pusat pertumbuhan baru.
Berbagai kota di Indonesia sedang berlomba-lomba membangun Smart City, dan Pemerintah Kabupaten Belitung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika juga sedang berupaya mewujudkannya. Titik tekan pembangunan Smart City adalah penggunaan teknologi dan informasi dalam kehidupan sehari-hari agar dapat melayani warga dan menghadirkan solusi bagi permasalahan di daerah.
Keinginan dan harapan membangun Smart City selaras dengan program dan visi dari Bupati dan Wakil Bupati Belitung terpilih periode 2019-2023. Atas tujuan yang sama, Wakil Bupati Belitung terpilih, Isyak Meirobie, SSn, M.Si. didampingi anggota Tim Akselerasi beberapa waktu lalu sempat menyambangi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung yang beralamat di Jalan Anwar Kompleks Marakas Tanjungpandan.
Sekalipun belum dilantik sebagai Wakil Bupati, namun Isyak telah memulai mengidenfikasi sejumlah program yang dapat diwujudkan guna percepatan pembangunan di Kabupaten Belitung sesuai dengan visi-misinya agar dalam 100 (seratus) hari masa kerja nanti dapat terlihat kerja nyatanya. Dengan Smart City, Isyak berharap pula agar masyarakat Belitung semakin mudah dan cepat dalam mengakses berbagai layanan publik.
Menurut Isyak, salah satu layanan publik yang ke depan akan diaplikasikan di Belitung adalah tersedianya call center atau terpusatnya panggilan darurat semacam 911 untuk berbagai tujuan. Untuk itu, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung hendaknya dapat menyelaraskan segenap sumber daya yang ada untuk aktualisasi program-program yang termaktub dalam konsep Smart City.
Tentu saja, keinginan dan akselarasi yang disampaikan oleh Isyak tersebut disambut baik oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung, Adnizar SH. “Untuk aktualisasi Smart City, pastinya kami akan berusaha keras mendukung perwujudannya, namun terkendala pada minimnya anggaran yang tersedia dan sebagai dinas yang baru terbentuk sumber daya manusia juga belum memadai kuantitasnya. Kalau program ini akan dijalankan, tentu saja fokus kedua masalah tersebut harus diatasi terlebih dahulu, “terang Adnizar, SH saat menerima kunjungan Isyak Meirobie, SSn., M.Si beserta Tim Akselerasi di ruang kerjanya pada minggu pertama September 2018.***(Zakina)