Home > Uncategorized > BELITUNG TANGGAP DIFTERI

BELITUNG TANGGAP DIFTERI

TANJUNGPANDAN – Pemerintah Kabupaten Belitung melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung bertindak cepat menanggapi kasus difteri dengan menyelenggarakan Outbreak Response Immunization (ORI) ke seluruh masyarkat khususnya di Kecamatan Tanjungpandan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada Bidang Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Rabu (31/1) menjelaskan Pemberian imunisasi ini bermula saat ditemukannya wanita usia 28 tahun warga Desa Air Merbau yang suspect difteri. Awalnya warga yang menderita radang pada tenggorokannya ini berobat ke dokter dan dokter curiga karena terdapat beberapa gelaja difteri pada pasien. Sehingga pasien dirujuk ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan hasil negative.

Selain kepada pasien, seluruh keluarga yang berada serumah dengan pasien juga diperiksa lebih lanjut karena dikawatirkan tertular penyakit yang sama. Namun seluruh hasil medis menyatakan keluarga tersebut bersih dari difteri.

Walaupun hasilnya negatif, pihak Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat tetap mengadakan ORI  yaitu penyuntikan vaksin difteri pada beberapa tempat sebagai berikut:

  1. Puskesmas Sijuk yang bersebelahan dengan Desa Air Merbau berlangsung selama 2 (dua) hari, (26-28 Januari 2018), dilakukan di Desa Aik Seruk dan Dusun Aik Rembikanh dengan sasaran 786 orang
  2. Puskesmas Air Saga berlangsung selama 2 (dua) hari, (26-28 Januari 2018), yang dilaksanakan di Desa Air Merbau dengan sasaran 2.952 orang, Desa Aik Ketekok dengan sasaran 2715 orang, Desa Aik Pelempang Jaya Dusun Mekar Sari dengan sasaran 1.062 orang.
  3. Puskesmas Perawas berlangsung selama 4 (empat) hari, (26 Januari – 2 Februari 2018), dilaksanakan di Desa Aik Rayak Dusun Air Raya Barat 3, dengan sasaran 755 orangSejalan dengan peringatan ini, Kabupaten Belitung yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia sigap menanggapi.

Sebelum pelaksanaan ORI, Puskesmas tersebut terlebih dahulu telah melaksanakan kegiatan penyuluhan ke masyarakat dan paling banyak penyuluhan di laksanakan ke sekolah-sekolah.

Lebih lanjut dijelaskan, difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh inveksi bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang bagian selaput lendir (mucus) pada tenggorokan dan hidung. Difteri termasuk ke dalam salah satu infeksi berbahaya yang dapat berujung pada kematian jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. (MC Belitung/Sity)